Sebuah pernyataan berbunyi: "Perusahaan benar-benar keliru karena tidak menutup toko segera telah apa yang terjadi selama menunggu proses pemakaman.
"Perusahaan juga tidak mengurus jenazah dengan benar."
Menurut Carrefour, pria tersebut adalah seorang manajer penjualan yang sedang sakit kemudian ambruk di dalam toko.
Pertolongan pertama telah diberikan dan ambulans dipanggil, tetapi ia meninggal dunia.
Carrefour mengatakan bahwa pihaknya "mengikuti pedoman untuk tidak memindahkan jasadnya dari tempatnya terjatuh".
Anak perusahaan Carrefour SA Paris itu diketahui merupakan salah satu rantai ritel terbesar di Brasil.
Atasan perusahaan kini telah mengubah pedomannya dengan wajib menutup toko bila kejadian serupa terjadi di masa mendatang.
"Kami meminta maaf kepada keluarga dan siap mendukung mereka dengan cara apa pun yang diperlukan," tambah pernyataan itu.
Ini bukan kontroversi pertama seputar cara Carrefour menangani sebuah insiden yang terjadi di tokonya di Brasil.
Pada tahun 2018, seorang penjaga keamanan di sebuah toko di negara bagian Sao Paulo membunuh seekor anjing jalanan setelah memukulnya dengan tongkat besi.
Kasus tersebut sempat menimbulkan kemarahan di media sosial dan kelompok pendukung kesejahteraan hewan.
KOMENTAR