Selama Ini Kita Salah, Tomat yang Dikira Sehat Ternyata Simpan 8 Bahaya Ini Untuk Tubuh! Waspadai Mulai Sekarang
SajianSedap.com - Banyak yang menyangka bahwa tomat adalah bagian dari sayuran, namun ternyata tomat termasuk dalam kategori buah-buahan.
Buah berwarna oranye kemerahan ini tenyata memiliki banyak manfaat bagi tubuh, baik untuk kesehatan maupun kecantikan.
Kandungan antioksidan alami bernama likopen (lycopene) dapat membantu memerangi efek radikal bebas penyebab kanker.
Antioksidan lain yang terdapat pada tomat yaitu polifenol, naringenin dan chlorogenic acid.
Selain itu, tomat rendah kalori dan lemak, namun kaya akan karotenoid, lutein, gula, vitamin A, vitamin C, folat, dan kalium.
Namun, segala sesuatu jika dikonsumsi secara berlebihan tentu akan memberikan efek kurang baik.
Baca Juga: Sayur Lodeh, A Fulfilling Javanese Soup for Easy and Quick Lunch!
Baca Juga: Healthy and Hassle-Free, 4 Food Trends You Will See Everywhere in 2020, According to Food Experts
Hal ini juga berlaku untuk tomat.
Siapa sangka tomat yang memiliki segudang manfaat ini, ternyata juga bisa menimbulkan masalah serius jika dikonsumsi melampaui batas.
Apa saja ya dampak negatifnya? Yuk simak.
Efek Samping Makan Tomat
1. Diare
Meskipun tomat baik untuk pencernaan, namun jika berlebihan justru akan menjadi bumerang.
Khususnya bagi yang menderita iritasi usus besar.
Tomat dapat memperburuk gejalanya dan menyebabkan kembung.
Baca Juga: Wajib Tahu, Ternyata Makan Tomat Rebus Bisa Mencegah Anda Semua Terkena Penyakit Mematikan ini
Baca Juga: WASPADA! Ternyata Biji Tomat Miliki Bahaya yang Tidak Main-Main untuk Kesehatan, ini Alasannya
Tomat dapat menyebabkan diare karena adanya bakteri yang disebyt Salmonella.
2. Maag
Penderita maag lebih baik berhati-hati sebelum mengonsumsi tomat.
Tomat menghasilkan lebih banyak asam, yang dapat menyebabkan gangguan saluran gastrointestinal akut.
Kandungan asam malat dan sitratnya dapat emmicu produksi asam berlebih yang menyebabkan maag.
3. Batu ginjal
Penderita batu ginjal disarankan untuk membatasi asupan kaliumnya.
Tomat yang kaya akan potasium dapat membahayakan penderita penyakit ginjal.
Baca Juga: Inilah yang Terjadi Pada Tubuh Jika Rutin Konsumsi Satu Tomat Setiap Hari, Gak Akan Menyangka!
Tomat memilki kandungan oksalat tinggi yang dapat mengarah pada pembentukan batu ginjal.
Artikel Berlanjut Setelah Video Berikut Ini
4. Meningkatkan tekanan darah
Ketika dikonsumsi dalam bentuk mentah, tomat tidak tinggi sodium (hanya 5 mg) dan tidak mengganggu tingkat tekanan darah.
Bahkan, itu mengurangi risiko tekanan darah tinggi.
Namun dalam jumlah berlebih, kandungan sodiumnya tinggi cukup berbahaya bagi penderita tekanan darah tinggi.
5. Alergi
Orang yang alergi pada senyawa histamine sebaiknya menghindari tomat.
Sebab tomat dapat menyebakan reaksi pada senyawa tersebut.
Baca Juga: Mulai Sekarang Rajin-rajinlah Makan Tomat, Ternyata Bisa Meningkatkan Jumlah Sperma Pria Sampai 70%!
Gejala alergi mungkin termasuk eksim, ruam kulit, gatal-gatal, bersin-bersin, sensasi gatal di tenggorokan, pembengkakan wajah dan lidah.
Reaksi alergi pada tomat juga bisa menyebabkan masalah pernapasan.
6. Kanker
Kandungan likopen pada tomat memang baik bagi penderita kanker jika dikonsumsi dalam jumlah aman.
Namun, penelitian mengungkapkan likopen dapat memperberat gejala kanker prostat.
Pasien yang menjalani perawatan kanker harus berhati-hati saat mengonsumsi tomat.
7. Kram otot
Adanya senyawa histamin dalam tomat dapat menyebabkan nyeri sendi dan peradangan dalam tubuh.
Baca Juga: Wajib Tahu! Ternyata Menyimpan Tomat dalam Botol Sangat Dianjurkan, Berikut Alasan dan Caranya
Hal ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi dengan protein yang ada di dalam tomat.
Kehadiran alkaloid 'solanine' juga dapat menyebabkan peradangan.
Konsumsi tomat berlebih juga dapat memicu arthritis pada beberapa orang, yang menyebabkan nyeri otot.
8. Gula rendah (hipoglikemia)
Tomat sebenarnya bermanfaat bagi orang yang menderita diabetes, karena indeks glikemiknya yang rendah.
Tapi, ketika dikonsumsi di luar batas normal, kadar gula darah bisa turun ke tingkat yang sangat rendah.
Ini bisa mengarah pada kondisi hipoglikemia, dan dapat menyebabkan pandangan kabur, detak jantung yang cepat, pusing, berkeringat, dan lainnya.
Source | : | TribunTravel.com |
Penulis | : | Siti Afifah |
Editor | : | Siti Afifah |
KOMENTAR