Selama ini Jadi Rahasia Warung Padang, Begini Cara Bikin Masakan Awet Sampai Satu Minggu Walau Pakai Santan
Sajiansedap.com - Masakan Padang (Minang) merupakan salah satu hidangan favorit banyak orang.
Selain rumah makan padang mudah ditemukan di mana-mana, rasanya yang lezat juga mudah disukai siapa saja.
Maklum saja, masakan padang diolah dengan banyak bumbu dan rempah.
Citarasanya sangat pas untuk lidah orang Indonesia yang memang terbiasa dengan bumbu-bumbu.
Yang lebih istimewa, masakan padang juga dikenal awet. Ambil contoh, rendang.
Hidangan daging yang sarat rempah ini kerap dijadikan bekal untuk kemping hingga ketika menunaikan naik haji.
Rendang bahkan sudah dijual dalam kemasan kaleng sehingga mudah dibawa ke luar negeri.
Hal ini cukup menimbulkan rasa penasaran. Apa yang bikin rendang tidak cepat basi?
Rempah dan Bumbu Dalam Rendang Sebagai Pengawet Alami
“Itu karena di dalamnya ada lebih dari 16 rempah dan herbs yang bersifat antimikroorganisme,” kata pakar diet Ervina, Msc.
Menurut Ervina, rempah-rempah tidak hanya berfungsi sebagai pemberi aroma tapi juga berguna sebagai pengawet, dan dapat bertindak sebagai antioksidan.
Antioksidan didapat dari bawang putih, jahe, jinten, cabai, daun serai, dan lain sebagainya.
Sehingga, rempah-rempah juga dapat dimanfaatkan untuk obat-obatan.
Pada masakan padang, misalnya, proses memasak bahan makanan dengan bumbu-bumbu selama 2-3 jam itulah yang akan meningkatkan cita rasanya.
Yang belum banyak diketahui adalah adanya bahan aktif di dalam herbal dan rempah-rempah yang memiliki sifat antibakteri, sehingga dapat digunakan sebagai pengawet.
Rempah-Rempah Menghambat Bakteri
Hampir semua herbal dan rempah punya bahan aktif yang berfungsi sebagai antimikrobia.
Bawang putih, cengkeh, dan jahe, sudah terbukti dapat menghambat bakteri di dalam makanan.
Rempah lain yang umum digunakan untuk pengawetan makanan antara lain jinten, kayu manis, ketumbar, kunir, mint, bawang, merica/lada, dll.
Senyawa di dalam rempah-rempah tersebut dapat menghambat mikroba pathogen maupun bakteri pembusuk.
Namun, kemampuan bahan aktif untuk menghambat pertumbuhan mikroba tersebut dipengaruhi oleh banyak faktor, di antaranya jenis senyawa dan konsentrasinya.
Makin tinggi konsentrasinya, kemampuan antimikrobianya juga makin tinggi.
Sedangkan ekstrak rempah-rempah yang digunakan untuk meningkatkan citarasa masakan biasanya hanya pada konsentrasi yang rendah.
Jika konsentrasinya ditingkatkan untuk digunakan sebagai pengawet, rasanya tentu akan terlalu tajam.
Artikel ini telah tayang di Tribun Travel dengan judul: Rahasia di Balik Masakan Padang yang Tahan Lama, Padahal Berbahan Dasar Santan
KOMENTAR