Waspada! Sering Menumpuk Piring Sebelum Dicuci Ternyata Bisa Datangkan Hal Buruk Ini Pada Tubuh, Hindari Sekarang Juga!
SajianSedap.com - Sudah seperti menjadi kebiasaan orang Indonesia, menumpuk piring kotor bukanlah hal baik.
Bahkan hal tersebut sama saja mengundang penyakit masuk ke dalam tubuh.
Selain itu, banyak juga kebiasaan kita dalam mencuci piring yang justru membahayakan tubuh.
Setelah selesai masak dan menikmati masakan bersama keluarga, biasanya tumpukan piring kotor akan mulai terlihat di tempat cucian piring.
Mungkin karena masih terlalu capek setelah beraktivitas, tumpukan piring kotor biasanya dibiarkan begitu saja untuk beberapa lama.
Kebiasaan buruk menumpuk cucian piring dan gelas ternyata punya dampak besar pada kesehatan di anggota keluarga di rumahmu.
Baca Juga: Mercure Hotel Jakarta Kota, Lives Up To Be Stylish In A Modest Yet Luxurious Way
Baca Juga: The Legendary Nasi Campur Warung Wardani is Now Available in Bintaro! Here's What It Looks Like!
Kebiasaan menumpuk piring kotor sebaiknya harus mulai dijauhi.
Tak hanya itu saja, piring yang kotor harus segera dicuci
Bahaya menumpuk piring kotor
Jika piring kotor yang dibiarkan berhari-hari menumpuk dapat menyebabkan bakteri hidup tubuh lebih subur pada permukaan piring, gelas, serta wastafel dapur.
Selain itu, mereka juga sulit untuk dihilangkan sekalipun piring dan gelas sudah dibersihkan sampai bersih.
Terlalu lama meninggalkan piring di bak pencuci akan membuat kotoran bersarang dan bisa menjadi sumber penyakit.
Untuk itu, cucilah piring kotor segera setelah makan.
Bakteri juga mampu melipatgandakan dirinya hingga jutaan dalam sehari.
Sehingga bisa dibayangkan ada berapa banyak bakteri di tempat cuci piring yang bisa mengontaminasi peralatan dapur yang belum dicuci.
Bakteri dan kuman berbahaya bagi kesehatan yang biasa di temukan di dapur merupakan penyebab berbagai penyakit.
Bakteri dan kuman itu bisa menyebar dan besar kemungkinan juga mengontaminasi bahan makanan yang ada di dapur.
Jika sudah begini gangguan pencernaan hingga masalah serius lainnya bisa menimpa anggota keluarga.
Salah satu penyakit yang bisa disebabkan oleh bakteri yakni gangguan gastrointestinal.
Selain itu, kebiasaan buruk dalam mencuci piring ini harus segera dijauhi.
Artikel Berlanjut Setelah Video Berikut Ini
1. Lupa membersihkan
Sisa kotoran makanan pada tempat cuci piring akan membuat bakteri mudah menyebar ke peralatan makan yang telah dibersihkan.
Untuk itu, selalu bersihkan tempat cuci piring setelah digunakan untuk meminimalisasi penyebaran bakteri di dapur.
Kita juga bisa menggunakan campuran cuka dan sedikit air kemudian gosokkan di sekitar bak cuci piring untuk menghilangkan bakteri yang bersarang.
Lakukan ini minimal sebulan sekali.
Baca Juga: Cara Masak Nasi Putih Agar Tidak Bikin Gendut! Makan Dua Piring, Kalorinya Jadi Cuma Sepiring
Baca Juga: STOP Makan Jika Masih Pakai Jenis Piring ini, Punya Bahaya Tersembunyi Bagi Tubuh
2. Membuang sisa makanan
Kebanyakan kita lupa membuang sisa makanan pada piring kotor, dan membuat kotoran bersarang di pipa saluran.
Kotoran yang menggumpal tersebut dapat menyumbat pipa dan lama kelamaan membuat bak cuci piring menjadi tersumbat dan tidak higienis.
Sebelum mencuci, sebaiknya singkirkan sisa-sisa makanan dari piring dan buang di kantung plastik atau tempat sampah.
3. Spons yang tidak bersih
Spons bisa jadi sarang bakteri, karena bakteri cepat berkembang di tempat yang lembap.
Oleh karena itu, bersihkan spons dengan sabun anti bakteri setelah mencuci piring, dan ganti spons minimal sebulan sekali.
4. Bak cuci yang kotor
Kotoran yang berasal dari peralatan makan akan berpindah ke wastafel kalau kita lupa membersihkannya.
Sisa minyak dan makanan akan membuat bak pencuci menjadi sarang kuman bahkan bisa berkarat.
Untuk mengatasi kotoran pada bak yang membandel, kita bisa menggunakan campuran dari soda kue dan air ke permukaan wastafel, kemudian gosoklah menggunakan sikat gigi bekas.
Baca Juga: Waspada! Siapa Sangka Menggunakan Cincin saat Mencuci Tangan Bisa Menimbulkan Bahaya Tak Terduga
Source | : | GridHealth.ID |
Penulis | : | Siti Afifah |
Editor | : | Siti Afifah |
KOMENTAR