Hati-hati! Dikira Sehat, Rutin Makan Tomat Justru Bisa Datangkan Penyakit Ganas Ini Pada Tubuh! Wajib Tahu
SajianSedap.com - Banyak yang menyangka bahwa tomat adalah bagian dari sayuran, namun ternyata tomat termasuk dalam kategori buah-buahan.
Buah berwarna oranye kemerahan ini tenyata memiliki banyak manfaat bagi tubuh, baik untuk kesehatan maupun kecantikan.
Kandungan antioksidan alami bernama likopen (lycopene) dapat membantu memerangi efek radikal bebas penyebab kanker.
Antioksidan lain yang terdapat pada tomat yaitu polifenol, naringenin dan chlorogenic acid.
Selain itu, tomat rendah kalori dan lemak, namun kaya akan karotenoid, lutein, gula, vitamin A, vitamin C, folat, dan kalium.
Baca Juga: Mercure Hotel Jakarta Kota, Lives Up To Be Stylish In A Modest Yet Luxurious Way
Baca Juga: The Legendary Nasi Campur Warung Wardani is Now Available in Bintaro! Here's What It Looks Like!
Namun, siapa sangka tomat yang memiliki segudang manfaat ini, ternyata juga bisa menimbulkan masalah serius,lo.
Apa saja ya dampak negatifnya? Yuk simak
Bahaya Konsumsi Tomat
1. Diare
Meskipun tomat baik untuk pencernaan, namun jika berlebihan justru akan menjadi bumerang.
Khususnya bagi yang menderita iritasi usus besar.
Tomat dapat memperburuk gejalanya dan menyebabkan kembung.
Tomat dapat menyebabkan diare karena adanya bakteri yang disebyt Salmonella.
Baca Juga: Cuma Gosokkan Tomat ke Wajah Selama 3 Detik, Lihat Perubahan Mengejutkan yang Terjadi pada Kulit!
2. Maag
Penderita maag lebih baik berhati-hati sebelum mengonsumsi tomat.
Tomat menghasilkan lebih banyak asam, yang dapat menyebabkan gangguan saluran gastrointestinal akut.
Kandungan asam malat dan sitratnya dapat emmicu produksi asam berlebih yang menyebabkan maag.
3. Batu ginjal
Penderita batu ginjal disarankan untuk membatasi asupan kaliumnya.
Tomat yang kaya akan potasium dapat membahayakan penderita penyakit ginjal.
Tomat memilki kandungan oksalat tinggi yang dapat mengarah pada pembentukan batu ginjal.
Baca Juga: WASPADA! Walau Rasanya Enak, Saus Tomat Ternyata Berbahaya Bagi Anak-anak, ini yang Jadi Alasannya
Artikel Berlanjut Setelah Video Berikut Ini
4. Meningkatkan tekanan darah
Ketika dikonsumsi dalam bentuk mentah, tomat tidak tinggi sodium (hanya 5 mg) dan tidak mengganggu tingkat tekanan darah.
Bahkan, itu mengurangi risiko tekanan darah tinggi.
Namun dalam jumlah berlebih, kandungan sodiumnya tinggi cukup berbahaya bagi penderita tekanan darah tinggi.
5. Kanker
Kandungan likopen pada tomat memang baik bagi penderita kanker jika dikonsumsi dalam jumlah aman.
Namun, penelitian mengungkapkan likopen dapat memperberat gejala kanker prostat.
Pasien yang menjalani perawatan kanker harus berhati-hati saat mengonsumsi tomat.
Baca Juga: Dikenal Bisa Cegah Kanker, Siapa Sangka Tomat Bisa Jadi Racun Jika Diolah dengan Cara Ini
Baca Juga: Rutin Makan Tomat Setiap Hari, Perubahan Tak Terduga Ini Akan Terjadi Pada Tubuh! Ajaib Banget!
6. Masalah kencing
Karena tomat bersifat asam, mereka dapat mengiritasi kandung kemih dan terkadang menyebabkan inkontinensia.
Jika rentan terhadap infeksi saluran kemih, kelebihan konsumsi tomat dapat memperburuk gejala seperti iritasi kandung kemih dan muncul sensasi terbakar.
7. Kram otot
Adanya senyawa histamin dalam tomat dapat menyebabkan nyeri sendi dan peradangan dalam tubuh.
Hal ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi dengan protein yang ada di dalam tomat.
Kehadiran alkaloid 'solanine' juga dapat menyebabkan peradangan.
Konsumsi tomat berlebih juga dapat memicu arthritis pada beberapa orang, yang menyebabkan nyeri otot.
8. Gula rendah (hipoglikemia)
Tomat sebenarnya bermanfaat bagi orang yang menderita diabetes, karena indeks glikemiknya yang rendah.
Tapi, ketika dikonsumsi di luar batas normal, kadar gula darah bisa turun ke tingkat yang sangat rendah.
Ini bisa mengarah pada kondisi hipoglikemia, dan dapat menyebabkan pandangan kabur, detak jantung yang cepat, pusing, berkeringat, dan lainnya.
Baca Juga: Lebih Ampuh dari Obat! Siapa Sangka Cuma Minum Segelas Jus Tomat Bisa Turunkan Tekanan Darah
Source | : | TribunTravel.com |
Penulis | : | Siti Afifah |
Editor | : | Siti Afifah |
KOMENTAR