Berhenti Minum Air Selama Setahun, Wanita Ini Malah Alami Hal Tak Terduga Ini pada Tubunya
SajianSedap.com - Banyak yang menyarankan minum air delapan gelas sekali.
Hal itu karena tubuh memerlukan cairan untuk menjalani aktivitas sehari-hari.
Bahkan banyak orang yang lebih kuat menahan makan daripada haus sepanjang hari.
Diketahui juga bahwa secara ilmiah, tidak mungkin manusia hidup tanpa air mengingat 70% tubuh manusia terdiri dari air.
Lalu apa jadinya jika kita tidak minum air dalam jangka waktu yang lama?
Baca Juga: Waspada, Kentang Dengan Ciri Ciri Ini Ternyata Mengandung Racun, Efeknya Tidak Main-Main!
Hal ini ternyata dibuktikan oleh seorang wanita di Bali.
Ia menyebut sudah tidak mengonsumsi air selama satu tahun terakhir.
Ternyata tubuhnya pun malah mengalami perubahan yang tak disangka-sangka ini.
Perubahan Signifikan
Melansir dari Grid Health dari situs Metro, Sabtu (8/2/2020) perempuan bernama Sophie menceritakan pengalamannya tidak minum air selama setahun.
Sebagai gantinya ia ternyata mengonsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran.
Sophie juga mengklaim bahwa tindakannya berhasil menyembuhkan penyakit sendi, mata bengkak, alergi makanan, kulit rusak, dan masalah pencernaan.
Baca Juga: Bukan Cuma Pakai Telur, Begini Cara Perkedel Tidak Hancur Saat Digoreng, Dijamin Berhasil
Selebgram yang sudah memiliki lebih dari 16 ribu followers ini menyebut, setelah menyembuhkan mata bengkaknya.
Bahkan dokter yang telah memeriksanya mengatakan tidak ada masalah kesehatan pada dirinya.
Ia juga bercerita mendapat saran itu dari kawannya yang melakukan hal serupa.
"Seorang teman telah mencoba puasa dan ia menyarankan itu, dan saya pikir saya akan mencobanya.
Banyak bengkak yang mulai membaik, dan saya ingin mencobanya lebih lama," tutur Sophie.
"Aku telah mencari jawaban seumur hidupku dan kupikir ini cara alam semesta menyampaikannya kepadaku," sambung Sophie.
Sophie enggan meminum air mineral dalam botor atau air ledeng karena menurutnya itu bisa membuat ginjal bekerja terlalu keras.
Ia juga mengatakan bahwa hal itu membuat perut terasa kembung alih-alih bisa menghidrasi tubuh.
Perempuan itu mengakui jika pada awal ia melaksanakan niatnya sangatlah sulit, karena mulutnya mengering, bahkan ia sadar otaknya mengatakan bahwa ia butuh minum.
Baca Juga: Tips Membuat Cireng Tidak Keras dan Alot, Harus Perhatikan Hal Penting Ini!
Meski begitu ia menyebut itu bukanlah dehidrasi, menurutnya ia hanya butuh kesabaran untuk mengatasi keinginannya itu.
"Awalnya sulit tapi kemudian sangat melegakan, ini adalah psikoterapi terbaik, daripada makan dan minum, aku punya waktu untuk fokus pada hal-hal lain," ungkapnya.
Sophie sendiri menargetkan ia harus bisa tahan tanpa minum selama 10 hari, dan apalah daya ia hanya tahan selama 52 jam.
Sebelum akhirnya makan buah dan sayur.
Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu, Rutin Minum Air Rebusan Daun Sirih Merah Ampuh Tangkal Penyakit Serius ini
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Ia mengaku, keluarganya banyak menentang hal ini karena tidak memahaminya, tapi ia telah menerima banyak dukungan dari pengguna media sosial, yang bisa terus melihat penampilannya semakin membaik.
"Saya berhenti menjelaskan kepada keluarga, karena hanya membuat mereka semakin bingung.
Mereka juga bisa melihat saya olahraga, dan ketika saya kurang tidur lebih parah daripada mereka, tetap saja saya merasa bersinar dan bersemangat," tuturnya gamblang.
Sebelum melakukan terapi ini, diketahui Sophie melakukan terapi urine, yakni terapi meminum air kencingnya sendiri untuk mengatasi masalah kesehatannya.
Ia menyebut itu adalah metode yang hebat yang bisa menyembuhkan usus, kulit, dan detoksifikasi racun.
Tapi sekarang ia memilih tidak meminum apa pun. (*)
Baca Juga: Mulai Sekarang Stop Cuci Tangan dengan Air Kobokan, Begini Alasannya Menurut Ahli
Baca Juga: STOP Makan Jika Masih Pakai Jenis Piring ini, Punya Bahaya Tersembunyi Bagi Tubuh
Artikel ini telah tayang di health.grid.id dengan judul Seorang Perempuan Bali Mengaku Setahun Tak Minum Air Agar Lebih Sehat
Trik Menghilangkan Henna di Kulit Lebih Cepat, Gosok dengan 1 Bahan di Dapur Ini
Penulis | : | Rafida Ulfa |
Editor | : | Rafida Ulfa |
KOMENTAR