Vidi Aldiano Divonis Kanker Ginjal di Usia Muda, Ternyata Minuman Favorit Banyak Orang Ini Bisa Jadi Penyebabnya
SajianSedap.com - Kabar Vidi Aldino yang mengidap kanker ginjal sempat menghebohkan publik akhir tahun kemarin.
Berita mengejutkan tersebut disampaikan langsung oleh Vidi sendiri melalui video melalui akun Instagram-nya @vidialdiano.
Dalam video tersebut, Vidi terlihat tegar dan tenang menyampaikan kabar itu.
"Mungkin banyak yang tanya dari kemarin, kenapa gue sering bolak balik Singapura. Hari ini baru bisa kasih tahu alasannya," kata Vidi mengawali videonya seperti dikutip Kompas.com, Jumat (13/12/2019).
"Dan baru minggu lalu gue baru dapat kabar, gue punya cancer di ginjal gue. Tepatnya di ginjal kiri gue," sambung Vidi.
Baca Juga: Tidak Ada yang Bakal Menyangka, Simpan Susu dalam Freezer Justru Bisa Membawa Berkah, ini Alasannya
Baca Juga: Makanan Sudah Disimpan Dalam Kulkas Tapi Tetap Busuk? Ternyata Ini Yang Jadi Penyebab Utamanya
Belajar dari kasus Vidi, ternyata sejumlah makanan ini bisa menjadi makanan penyebab kanker ginjal.
Beberapa makanan ini bahkan bisa ditemukan dengan mudah di warung hingga supermarket.
Apa saja? Simak berikut ini.
Makanan Penyebab Kanker Ginjal
Kanker jenis apa pun dapat dipicu oleh beberapa hal, termasuk dari makanan dan minuman yang kita konsumsi.
Mulai dari Minuman Soda sampai Daging Panggang dapat memicu kanker ginjal.
1. Minuman Bersoda
Selama dua dekade, soda sudah menjadi perdebatan sebagai salah satu minuman penyebab kanker.
Kaya akan sirup jagung tinggi fruktosa, pewarna, dan senyawa lainnya, soda sangat berbahaya bagi kesehatan kita.
Tidak ada nilai gizi dari minuman tersebut. Bahkan, soda bisa 'merampok' nutrisi yang kita peroleh dari makanan lain.
2. Salmon budidaya
Meski tak semua ikan budidaya tidak sehat, tapi memang sudah banyak peternakan ikan yang memberikan antibiotik pestisida dan bahan kimia lainnya.
Setidaknya tujuh dari sepuluh salmon budidaya di Washington, DC, San Francisco, Portland, dan Oregon, mengandung polychlorinated biphenyls (PCB), yang dapat meningkatkan risiko kanker.
3. Daging panggang
Meski daging panggang tampaknya sangat lezat, tapi para ilmuwan menemukan fakta bahwa menyajikan daging dengan cara tersebut, dapat melepaskan karsinogen bernama amina aromatik heterosiklik.
Ketika Anda memanggang daging merah hingga tahap well-done, itu akan mengubah struktur kimia dan molekul daging.
4. Makanan kaleng
Dari hampir 70% pengujian kemasan makanan kaleng di AS, terbukti bahwa mereka mengandung BPA yang terkait dengan kanker dan kerusakan neurologis.
Meskipun Anda harus mengeluarkan uang dan tenaga ekstra untuk mendapatkan dan mengolah makanan segar, tapi kualitas kesehatan darinya sungguh jauh berbeda dari makanan kaleng.
5. Minyak terhidrogenasi
Lemak trans, seperti minyak terhidrogenasi parsial, sama sekali tidak memiliki nilai gizi.
Lemak trans maupun lemak jenuh—paling sering ditemukan dalam lemak hewan dan keju—dapat meningkatkan kadar LDL si kolesterol buruk dan menurunkan tingkat HDL kolesterol baik dalam aliran darah pada saat yang sama.
Itu dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan beberapa komplikasi kesehatan lainnya.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Yang lebih berbahaya, minyak tersebut mengumpulkan patogen yang tidak dibutuhkan tubuh seperti bahan limbah dan mikroba yang berbahaya.
Hasilnya, sel bermutasi dan menyebabkan tumor berbahaya hingga kanker.
6. Popcorn
Jika Anda sering menonton film, lewatkan popcorn yang dibuat dengan microwave.
Buatlah sendiri di atas kompor menggunakan minyak zaitun, sedikit garam, dan merica.
Kemasan popcorn microwave dilapisi dengan asam perfluorooctanoic.
Bahan kimia yang terkait dengan infertilitas wanita dan diketahui meningkatkan risiko kanker ginjal, hati, pankreas, kandung kemih, dan kanker testis.
Artikel ini telah tayang di Sajiansedap.grid.id dengan judul Vidi Aldiano Divonis Kanker Ginjal, Siapa Sangka Minuman Pelepas Dahaga Ini Jadi Penyebab Kanker Ginjal
Trik Menghilangkan Henna di Kulit Lebih Cepat, Gosok dengan 1 Bahan di Dapur Ini
Penulis | : | Rafida Ulfa |
Editor | : | Rafida Ulfa |
KOMENTAR