SajianSedap.com - Sering kali untuk mengakali tanggal tua kita hanya makan nasi dengan garam.
Hal itu semata-mata agar perut bisa kenyang agar bisa tetap beraktifitas.
Namun, jika terlalu sering makan nasi dan garam ternyata bisa membahayakan bagi tubuh.
Fenomena makan nasi garam bukan hal baru dalam konsumsi masyarakat Indonesia.
Sejumlah public figure pun pernah merasakan menikmati nasi dengan garam.
Sebut saja istri konglomerat, Nia Ramadhani hingga Mulan Jameela.
Terlihat menggiurkan siapa sangka, nasi dengan garam bisa memberikan bahaya bagi tubuh.
Bisa sebabkan penyakit berbahaya
Mengandalikan asupan garam sehari-hari, tidak hanya bermanfaat untuk menghindari penyakit hipertensi tapi juga penyakit autoimun seperti multiple sclerosis (MS).
Diketahui, multiple sclerosis merupakan penyakit autoimun yang mempengaruhi sel saraf dalam otak dan tulang belakang.
Baca Juga: Banyak Makanan Lebaran Mengandung Santan, Cek Bahaya Kolesterol di Santan yang Mendatangkan Penyakit
Baca Juga: Tidak Boleh Sembarangan, ini Waktu Terbaik untuk Makan Telur Ayam, Wajib Tahu
Dimana sistem kekebalan tubuh penderitanya akan menyerang mielin atau lapisan lemak yang melindungi serabut saraf yang menyebabkan kecacatan saraf berupa kebutaan, kelumpuhan anggota gerak dan kemampuan bicara.
Jika tidak segera ditangani, tentunya penyakit ini akan menyebabkan penurunan atau kerusakan saraf permanen.
Dilansir dari yalemedicine.org, sebuah uji pra-klinis menemukan pola makan tinggi garam meningkatkan level sel imun yang terkait dengan penyakit autoimun seperti multiple sclerosis ini.
Hasil pengujian tersebut menunjukkan garam memiliki peran pada penyakit autoimun yang sebelumnya belum pernah diketahui pemicunya, misalnya pada diabetes tipe 1 atau multiple sclerosis.
Artikel berlanjut setelah video berikut ini.
Selain itu, seorang ahli imunobiologi dari Universitas Yale, David Hafler juga sempat melakukan penelitian mengenai garam dan multiple sclerosis.
Hafler meneliti kaitan antara garam dan penyakit autoimun ketika ia sedang melakukan riset tentang mikroba usus, sebuah sensus mikroba usus dan fungsi sel pada 100 orang sehat.
Ia menemukan ketika orang-orang tersebut makan di restoran cepat saji lebih dari satu kali seminggu, mereka menunjukkan peningkatan level sel inflamasi yang merusak.
Sel autoimun yang aktif tersebut diketahui adalah sel T helper 17 atau sel Th17, yakni sel yang memicu inflamasi yang sebenarnya penting dalam melawan patogen.
Tetapi sel ini juga terkait dengan penyakit imun seperti multiple sclerosis, psoriasis, artritis rematoid, dan sebagainya.
Tak hanya garam, mengonsumsi nasi secara berlebihan tidak baik bagi tubuh.
Bahaya nasi
Dari dulu, makanan pokok bangsa Asia, tak terkecuali Indonesia, adalah nasi.
Makanan yang berasal dari beras ini nyaris dimakan, mulai pagi hingga makan malam.
Sampai-sampai ada istilah, "belum makan namanya kalau belum pakai nasi".
Bicara nasi, hampir seluruhnya mengonsumsi nasi yang berasal dari beras putih.
Selain harganya lebih murah, patut diakui rasanya pun memang lebih enak akibat kandungan gula yang terdapat di dalamnya.
Tetapi sesungguhnya,banyak kandungan gula, beras putih yang biasa kita konsumsi memiliki kandungan serat paling sedikit dibandingkan jenis beras lain.
Maka, dengan alasan kesehatan, terutama bagi penderita diabetes, para ahli merekomendasikan jenis beras lain seperti beras merah, beras cokelat, dan kini beras hitam.
KOMENTAR