Sejumlah aturan new normal itu pun disebut Mahfud telah disiapkan Kementerian Kesehatan guna mengatur bagaimana masyarakat beraktivitas dalam lingkup new normal itu.
"Relaksasi itu bahaya, bahaya. Muncul istilah pengurangan pembatasan. Masa', pembatasan nggak boleh dikurangi. Muncul istilah new normal. Bikin kenormalan baru saja. Seperti tadi, kita tidak bias menaklukan corona, corona sudah ada di depan kita. Lalu kita yang hidup, tapi tahu bahwa ada corona," kata Mahfud.
"Apa kenormalan baru? Ya besok kalau kita bekerja misalnya. Ya pakai masker, jaga jarak, cuci tangan, kemarin Menteri Kesehatan sudah mengeluarkan peraturan baru protokol kesehatan di berbagai sektor," tutupnya.
Mahfud juga menilai konsepsi lockdown yang diterapkan oleh beberapa negara untuk mengantisipasi penyebaran corona bukan langkah yang tepat.
Ia menilai kebijakan lockdown justru lebih banyak membunuh orang akibat corona.
Hal itu ia dapatkan dari pelbagai jurnal kesehatan yang melakukan riset terkait kebijakan lockdown.
"Ini saya sudah baca di berbagai jurnal, sekarang justru yang lebih banyak membunuh itu kalua orang di lockdown. Saya kira kita jangan berlebihan takut," kata Mahfud.
Trik Menghilangkan Henna di Kulit Lebih Cepat, Gosok dengan 1 Bahan di Dapur Ini
KOMENTAR