"Sini mana lihat tatonya, sini," ujar Astrid Kuya sambil menampar-nampar tangan sang anak.
"Ini aku bentuk menghargai karya seni," jawab Nino Kuya santai.
"Seni, seni, tapi kan bisa di bagian yang lain," tegas Astrid Kuya.
"Ngerti gak sih perasaan mama gara-gara ini? Kamu bener-bener udah ngecewain mama tahu," imbunya sambil menangis.
"Emang mama pernah ngajarin kamu begini? Emang mama pernah ngajarin yang jelek-jelek supaya kamu begini?" ujarnya lagi.
"Mama itu selalu ngajarin kamu jadi anak yang baik. Kamu tega sama mama?" tambahnya.
"Pikir pakai otak, gak bisa kayak begini bang," ujarnya lagi sambil menangis.
Setelah itu, Astrid Kuya meminta agar Nino Kuya menghapus tatonya.
Source | : | GridPop |
Penulis | : | Marcel Mariana |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR