Memang Enak Dimakan Bareng Nasi Hangat, Tapi Ikan Asin Ternyata Bisa Sebabkan Penyakit Mematikan! Kandungan Ini Jadi Penyebabnya
SajianSedap.com - Ikan asin memang jadi makanan favorit bagi orang Indonesia.
Rasanya, makan nasi putih hangat dengan ikan asin saja nikmatnya bukan main.
Tapi, tahukah Anda kalau ikan asin mengandung zat yang bisa menyebabkan penyakit mematikan?
Ya, ikan asin ternyata memiliki kandungan karsinogen atau zat penyebab kanker.
Ketua Yayasan Kanker Indonesia, Profesor DR Dr Aru W Sudoyo SpPD KHOM FINASIM FACP, menyebut bahwa ikan asin juga menjadi salah satu bahan makanan yang dapat memicu kanker.
Pada dasarnya daging ikan memiliki protein yang baik bagi tubuh manusia.
Namun, proses sampai daging ikan menjadi kering dan memiliki rasa yang asin itulah yang patut diperhatikan.
Aru menyebutkan ada dua hal jelek atau tidak baik dari ikan asin dan menjadi racun pemicu kanker tersebut.
1. Kandungan garam tinggi
Untuk menjadikan ikan segar menjadi ikan asin, prosesnya akan melewati penggaraman supaya awet.
Hal itu garam dapat menghambat atau membunuh bakteri penyebab pembusukan pada ikan.
Proses penggaraman ikan pada umumnya dilakukan dalam tiga cara yaitu penggaraman kering (dry salting), penggaraman basah (wet salting), dan kench salting.
“Nah ikan asin, garamnya itu tinggi sekali. Garam dalam dosis tinggi itulah yang dapat memicu sel kanker. Meski daging ikannya awalnya tidak apa-apa,” kata Aru.
Baca Juga: Resep Nasi Bogana Enak, Variasi Menu Makan Siang Sederhana yang Lezat
Baca Juga: Bisa Picu Serangan Jantung Hingga Hipertensi, Siapa Sangka Ikan Asin Bisa Cegah Osteoporisis!
2. Proses penjemuran ikan asin
Setelah dilakukan penggaraman, ikan asin biasanya akan dijemur di sebuah halaman yang tersinari langsung terik matahari.
“Pada proses penjemuran, ada perubahan pada sel-sel daging ikannya, sehingga muncul bahan-bahan nitrat yang dikenal sebagai nitrosamin tadi,” tuturnya.
“Dalam ikan asin itu ada namanya nitrosamin (tobacco specific nitrosamin-TSNA), nah nitrosamin itukan zat karsinogenik yang dapat menyebabkan kanker,” imbuhnya.
Potensi penyebab kanker
Kanker karsinoma nasofaring (KNF) menjadi salah satu penyakit kanker yang dapat terjadi akibat terlalu sering mengkonsumsi ikan asin.
“Karena kebiasaan orang kita makan ikan asin dengan nasi panas, jadi nitrosaminnya juga terbawa uap, makanya yang biasa kena esofagus dan lambung,” kata dia.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Tidak hanya itu, kombinasi mengonsumsi bahan karsinogen lewat cara lain, seperti kebiasaan merokok, juga meningkatkan faktor risiko terkena kanker tersebut.
Kebiasaan lainnya adalah mengonsumsi makanan yang masih panas dengan terburu-buru.
Kombinasi panas yang mengenai tenggorokan, dosis garam tinggi dari ikan asin dan karsinogen dari rokok bila menghisap rokok setelah makan bisa meningkatkan risiko kanker.
“Biasanya kebiasaan itu terjadi bertahun-tahun begitu, makanya itu kanker esofagus sekarang tinggi, lambung juga,” ucap dia.
Meski demikian, Aru juga mengingatkan bahwa ikan asin tidak akan menimbulkan kanker jika dikonsumsi dalam batas wajar.
Baca Juga: Resep Nasi Gurih Ikan Asin Enak, Menu Sederhana Untuk Sarapan Besok
“Yang perlu diperhatikan yakni jika mengkonsumsi hingga tiga kali seminggu atau lebih itu bahaya."
"Kalau (makan ikan asin) sesekali tak apa, tapi kalau sering itu yang bisa jadi faktor pemicu kanker tadi."
"Apapun jangan kebanyakan, mungkin bisalah dua minggu sekali atau sebulan sekali saja,” jelas Aru."
Selain itu, ikan asin sebagai pemicu kanker akan lebih cepat lagi terjadi jika ada faktor-faktor lainnya yang terjadi di tubuh seseorang.
“Masalahnya apa kalau makan ikan asin? Kita itu kalau makan ikan asin, nasinya jadi banyak dan karbohidratnya juga nambah jadi banyak."
"Udah gitu kita enggak olahraga, jadi lemak, obesitas, terus kanker deh,” ujarnya.
Jadi, semua hal itu terjadi secara tidak langsung, serta ada pula pengaruh faktor lain, seperti daya tahan tubuh yang buruk, merokok, dan kurang makan-makanan mengandung serat.
Baca Juga: Resep Caisim Tumis Kecap Ikan Enak, Menu Sahur yang Bisa Disajikan Kilat
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR