Perlu Penelitian Lebih Lanjut
Dr. Christopher DeSimone, seorang spesialis penyakit menular di Mayo Clinic, juga berpendapat sama.
"Saya berpikir, di antara kedua penelitian, ada beberapa optimisme di sana. Namun, perlu tetap berhati-hati untuk memastikannya," kata DeSimone.
Sementara itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS, mengeluarkan pernyataan pada Jumat (10/4/2020) lalu terkait penggunaan ivermectin untuk Covid-19.
Pihaknya mengaku prihatin tentang penggunaan obat kutu kepala tersebut tanpa menunggu penelitian lebih lanjut.
"Kami prihatin dengan kesehatan konsumen yang mungkin menggunakan ivermectin yang ditujukan untuk hewan, berpikir bahwa ivermectin ditujukan untuk manusia,"ujarnya
Para ahli menyatakan, masyarakat dilarang untuk mengkonsumsi ivermectin sendiri di rumah.
Sebab, ada konsekuensi berbahaya dari obat tersebut, seperti pembengkakan pada tubuh, gangguan hati, dan kerusakan neurologis yang serius.
"Perlu dilakukan uji tambahan untuk menentukan apakah ivermectin mungkin aman atau efektif untuk mencegah atau mengobati Virus Corona," agensi menyimpulkan.
Diketahui, perkembangan ivermectin sebagai pengobatan antiparasit bermula sejak 1970-an dan 1980-an.
Obat itu pertama kali digunakan untuk mengobati nematoda, cacing gelang kecil, pada sapi.
Penggunaan ivermectin pun berlanjut untuk mengobati penyakit Robles pada manusia.
Baru-baru ini, ivermectin dikenal untuk menghilangkan kutu kepala.
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Temuan Baru, Obat Kutu Kepala Mungkin Bisa Jadi Obat Virus Corona, Ini Penjelasan Ilmuwan
Trik Menghilangkan Henna di Kulit Lebih Cepat, Gosok dengan 1 Bahan di Dapur Ini
Source | : | TribunWow |
Penulis | : | Siti Afifah |
Editor | : | Siti Afifah |
KOMENTAR