SajianSedap.com - Nasib apes harus dialami sejumlah janda di Jakarta.
Hal ini lantaran mereka baru saja merasakan penipuan yang dilakukan oleh seorang pria.
Mengaku sebagai orang yang memiliki pekerjaan mentereng, puluhan janda ini berhasil kena tipu.
Bahkan sampai sudah ada yang tertipu hingga puluhan juta.
Minum segelas berdua jadi jurus pamungkas Tio alias TH (41) alias Hendi Handoko menaklukkan janda kesepian lalu menguras hartanya.
Anggota Unit Resrkim Polsek Metro Tamansari, Jakarta Barat, menciduk Hendi beberapa hari lalu di kawasan Bekasi, Jawa Barat.
Janda jadi incaran utama
Petulangan cinta Don Juan asal Sleman, begitu pengakuannya di Facebook, ini tak main-main. Hendi mampu menaklukkan 80 janda kesepian dan aksinya sudah berlangsung lama.
Polisi mencoba menghubungi satu per satu dari 80 nomor telepon korban di ponsel pelaku yang telah diblokirnya.
Dalam kasus ini mereka ingin dipastikan apakah benar pernah menjadi korban Hendi atau tidak.
Kanit Reskrim Polsek Metro Tamansari Kompol Dicky Fertoffan mengungkapkan ada alasan kenapa Hendi menargetkan korbannya para janda.
"Dia enggak mencari yang masih muda karena katanya enggak ada duitnya," begitu ucap Dicky kepada TribunJakarta.com, Minggu (12/4/2020).
Dicky mengakui, tak semua nomor yang dihubungi mau terbuka kepada pihak kepolisian.
Rata-rata mereka memilih bungkam dengan alasan enggan aibnya terbongkar dan kembali berurusan dengan sang petualang cinta yang notabene pengangguran ini.
Artikel berlanjut setelah video berikut ini.
Polisi telah menawarkan para korban yang ingin membuat laporan setelah dirugikan Hendi.
"Kebanyakan pada malu karena mungkin aib," aku Dicky.
"Ada yang udah ketipu sampai Rp 30 juta tapi milih ikhlasin aja, yang penting pelaku udah ketangkap," Dicky menambahkan.
Dari beberapa nomor yang telah dihubungi, ada salah satu korban yang telah melaporkan Hendi ke Polsek di salah satu kota di Jawa Barat.
"Iya ada yang sudah buat laporan di sana, karena perhiasan, handphone dan uangnya dibawa kabur oleh pelaku," ia menambahkan.
Terkait motif, sama seperti yang dilakukan pelaku kepada korban terakhirnya: memberikan obat bius hingga tak sadarkan diri lalu hartanya dikuras.
Terkait motif pembiusan ini, Dicky menyebut sudah menjadi 'jurus andalan' Hendi.
Ini terjadi pada dua korban seperti untuk kasus yang di Tamansari, Jakarta Barat, dan di sebuah kota di Jawa Barat yang korbannya telah membuat laporan.
Pelaku mencampurkan obat bius ke dalam segelas minuman.
Modusnya, pelaku selalu mengajak korbannya minum segelas berdua.
"Biar kesannya romantis dan korban enggak curiga. Jadi memang cuma satu gelas aja," terang Dicky.
Jurus ini Hendi lakukan terhadap korban terakhir yang akhirnya tewas, setelah diajak check in di salah satu hotel di Mangga Besar.
Sebelum check in, Hendi membeli minuman dan mengajak korban minum bersama di satu gelas.
Hendi dan korban sempat berhubungan badan.
Setelah itu Hendi meminum setengah gelas minuman yang sudah disiapkannya.
Ketika korban lengah dan sedang ke kamar mandi, Hendi menuangkan obat bius di sisa setengah minuman.
Korban yang tak sadar setengah minuman di gelas sudah dicampur obat bius, lalu diminta Hendi untuk meminumnya.
"Jadi dirayu sama pelaku ini untuk minum dengan alasan biar romantis, padahal sudah dikasih obat bius," terang Dicky.
Hendi sudah mendekam di tahanan Polsek Metro Tamansari, Jakarta Barat, sejak diciduk pada awal April 2020.
Penangkapan Hendi berawal dari kecurigaan dokter Rumah Sakit Husada.
Saat itu ada korban terluka parah di kepala dan wajahnya.
Korban berinisial RZ (44) tewas pada Jumat (27/3/2020) setelah dua hari sempat berada di ruang ICU.
Setelah ditelusuri polisi, penyebab luka serius lantaran korban terjatuh dari tangga lantai dua sebuah hotel di kawasan Mangga Besar.
Saat itu, keseimbangan korban belum pulih karena masih di bawah pengaruh obat bius pemberian Hendi.
Setelah korbannya tak sadarkan diri di kamar, Hendi mengambil uang tunai Rp 3 juta dan dua ponselnya lalu melarikan diri.
KOMENTAR