Benarkah efek MSG seburuk itu?
Menurut ahli gizi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Profesor Hardinsyah, klaim tersebut dianggap salah dan tak terbukti.
Hardinsyah mengungkapkan, lembaga-lembaga kesehatan dunia semacam The Joint FAO/WHO Expert Committee on Food Additives (JECFA) hingga Kementerian Kesehatan RI menyatakan MSG aman dikonsumsi.
Lantas, mengapa ada anggapan mengonsumsi MSG dapat menurunkan kinerja otak?
Hardinsyah menduga bahwa ada kesalahan persepsi atas penelitian yang dilakukan oleh peneliti Washington University, Dr John W. Olney.
Olney menguji MSG terhadap tikus putih, namun dilakukan dengan cara menyuntikannya ke bawah kulit.
Cara ini pun dikritik karena tak lazim, di mana MSG umumnya diasup lewat makanan.
Selain itu, dosis yang diberikan kepada tikus percobaan itu sangat tinggi, dan tak mungkin diterapkan pada manusia.
Penulis | : | Rafida Ulfa |
Editor | : | Rafida Ulfa |
KOMENTAR