Dulu Banjir Rezeki dari Kendaraan yang Ingin Parkir, Pria ini Harus Terima Kenyataan Pahit karena Sehari Cuma dapat Rp 50 Ribu
Sajiansedap.com - Dampak virus corona memang sangat membuat semua orang jadi mengalami krisis ekonomi.
Semua pekerjaan terpaksa berhenti sementara agar bisa memutus rantai penyebaran virus tak kasat mata ini.
Dampak krisis ekonomi bukan saja dialami oleh orang yang memiliki usaha saja, pekerja lepas seperti tukang parkir pun mengaku mengalami kesulitan ekonomi karena corona.
Rendiyatna (24) pemuda yang bekerja sebagai petugas parkir di perempatan Gang Aut, Suryakencana, Kota Bogor kini kebingungan karena penghasilan yang didapat tak mampu menutupi kebutuhan.
Lalu keluhan apa ya yang disampaikan Rendiyatna ini?
Penasaran?
Yuk kita simak bersama-sama.
Harapan Rendiyatna
Wabah corona memang sangat berdampak bagi penghasilan Rendiyatna kini.
Ia berharap pandemi virus corona atau Covid-19 segera berakhir agar pendapatan dari hasil kerjanya bisa kembali seperti sedia kala.
Pria tersebut menceritakan biasanya ia kebanjiran kendaraan yang parkir di kawasan perempatan Gang Aut, terutama saat weekend dan hari libur.
Mengingat kawasan tersebut sebagai pusat kuliner yang kerap ramai dikunjungi warga lokal maupun wisatawan luar kota.
"Sepi, hanya beberapa kendaraan saja yang parkir," katanya ditemui TribunnewsBogor.com, Kamis (9/4/2020).
Rendi, sapaan akrabnya, biasa membawa pulang uang Rp 100 ribu bersih setelah dipotong biaya setoran.
Namun di masa pandemi ini ia terkadang hanya mengantongi uang Rp 50 ribu, itu pun belum disertakan setoran.
"Dulu Rp 100 ribu sudah bersih, sekarang Rp 50 ribu saja belum bersih, masih harus dipotong setoran," ucap dia.
Namun setidaknya ia bisa bernapas lebih lega.
Pasalnya, kebijakan Dinas Perhubungan terkait biaya setoran parkir dari petugas parkir di jalan diberi toleransi.
Jika sebelumnya Rendi harus membayar Rp 50 ribu per harinya sebagai setoran, kini dibolehkan seikhlasnya.
"Alhamdulillah ada toleransi dari Dishub. Setoran boleh semampunya saja. Sedapatnya," kata Rendi.
Dengan penghasilan yang ia dapat, kini Rendi hanya bisa makan seadanya.
Artikel Berlnajut Setelah Video di Bawah ini :
Bersyukur beberapa teman-temannya yang berdagang di kawasan Gang Aut, Suryakencana ini beberapa kali memberikan makanan yang dijual.
Ia pun masih bertahan bekerja di tengah wabah corona demi bisa melangsungkan kebutuhan hidup.
Sebab menjadi petugas parkir adalah satu-satunya pekerjaan yang bisa ia andalkan saat ini meski keadaan sedang sepi.
"Mau kerja apa lagi, pekerjaan saya ini. Kalau tidak bekerja, saya tidak bisa makan," tuturnya.
Raut bahagia terpancar nyata dari wajah Rendi saat ada kendaraan yang menepi.
Ia sedikit berlari menuju kendaraan yang berhenti untuk membantunya parkir.
Pasalnya, kebijakan Dinas Perhubungan terkait biaya setoran parkir dari petugas parkir di jalan diberi toleransi.
Jika sebelumnya Rendi harus membayar Rp 50 ribu per harinya sebagai setoran, kini dibolehkan seikhlasnya.
Pun saat ada kendaraan lain yang hendak kembali melaju, Rendi dengan sergap mendatangi untuk bantu mengeluarkan kendaraan dari slot parkir.
Kembali, ia mendapat Rp 5.000 dari mobil dan Rp 2.000 dari kendaraan roda dua.
Recehan yang amat berarti baginya, terlebih saat di kondisi yang tak diharapkan seperti saat ini.
Ia berharap akan ada banyak lagi uang receh yang ia terima agar bisa pulang dengan membawa banyak uang.
Baca Juga: Resep #KemilauKulinerIndonesia: Resep Sop Buah, Minuman Segar yang Jadi Primadona Saat Bulan Puasa
-------
Bila anda ingin dapatkan informasi lebih lengkap tentang resep masakandan kue untuk dicoba,bisa langsung saja berlangganan Tabloid Saji. Tinggal klik di Https://www.gridstore.id
Artikel Telah Ditayangkan di Tribunnewsbogor.com dengan Judul, Keluh Tukang Parkir di Suryakencana Bogor Selama Pandemi Corona, Penghasilan Kini Rp 50 ribu
Source | : | tribunnewsbogor |
Penulis | : | Marcel Mariana |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR