Tetapi Imaris berpendapat bahwa masker bedah tidak akan melindungi mereka.
"Kami terus mengikuti CDC dan hanya ketika pasien Covid-19 memiliki perawatan jenis aerosol seperti ventilator, kanula hidung, nebulizer, dll. Itu bisa menginfeksi dari udara, kalau tidak hanya melalui cairan tubuh," kata manajer.
Imaris kemudian menyebutkan bahwa 90% pasien virus corona di rumah sakit yang ia tangani ini termasuk golongan sakit parah.
Dan ia harus berasumsi bahwa dalam kedaan kacaunya di Amerika Serikat sekarang semua orang harus diasumsikann terinfeksi virus corona.
Baca Juga: Bisakah Pakaian yang Kita Pakai Jadi Media Penyebar Virus Corona? ini Jawaban Para Ahli
Terutama di lingkungan rumah sakit dan tidak ada seorang pun di sini bahkan memiliki masker N95 atau sejenisnya yang anti virus," katanya.
Imaris sendiri sebanarnya memiliki masker N95, lalu ia bertanya kepada manajernya apakah dia bisa mengenakannya.
“Bisakah saya memakai topeng N95 saya sendiri? Saya mengerti kita sedang kekurangan, tetapi saya punya satu," tanya Imaris.
Tetapi manajernya mengatakan bahwa mereka tidak bisa membiarkan Imaris memakainya meski manajer mengatakan keselamatan staf adalah prioritas di rumah sakit.
Lalu akhrinya Imaris memilih untuk mmengundurkan diri dari rumah sakit dan akhirnya bercerita tentang hal ini di Instagram.
"Segala sesuatunya terlihat, ini tidak akan menjadi lebih baik. Amerika tidak siap dan perawat tidak dilindungi,” kata Imaris.
Baca Juga: Padahal Rugi Besar Akibat Corona, Ruben Onsu Berikan 10.000 Ayam Geprek untuk Tenaga Medis
------
Bila Anda ingin dapatkan informasi lebih lengkap tentang resep masakan dan kue untuk dicoba, langsung saja berlangganan Tabloid Saji.
Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Artikel Telah Ditayangkan di Tribunstyle.com dengan Judul, Curhat Miris Perawat di Amerika Ketika Harus Bergantian Pakai Masker N95 Untuk Tangani Pasien Corona
Source | : | tribunnews |
Penulis | : | Marcel Mariana |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR