Takut Terinfeksi Corona, Puluhan Petugas Kebersihan Pilih Jadi Pengangguran Hingga Tolak Mentah-mentah Kenaikan Gaji dari Gubernur!
SajianSedap.com - Penawaran kenaikkan gaji oleh Gubernur Banten untuk petugas cleaning service di RSUD Banten ternyata ditolak mentah-mentah.
Gubernur Banten, Wahidin Halim memberikan penawaran menarik untuk para pegawai RSUD Banten di tengah wabah virus corona.
Tak tanggung-tanggung Wahidin Halim memberikan kenaikan gaji hingga Rp 5 juta per bulan untuk petugas cleaning service di RSUD Banten.
Namun sayang, niat baik Gubernur Banten tersebut justru mendapat penolakan mentah-mentah dari para petugas kebersihan.
Gajinya dinaikkan menjadi Rp 5 juta per bulan, lebih dari 60 petugas cleaning service justru memilih untuk berhenti bekerja.
Baca Juga: Where To Stay in Puncak: Pullman Ciawi Vimala Hills Resort, The Perfect Retreat from City Life
Padahal untuk pegawai RSUD bagian cleaning service, yang tadinya 1,5 juta gajinya per bulan, naik menjadi 5 juta per bulan.
Puluhan Petugas Kebersihan Jadi Pengangguran
Kenaikan gaji tersebut tak berapa lama setelah Gubernur mengeluarkan Surat Keputusan (SK) yang menetapkan RSUD Banten menjadi RS khusus rujukan penanganan pasien Covid-19.
Tapi setelah ditetapkannya kenaikan gaji tersebut, 60 lebih petugas kebersihan atau cleaning service di RSUD Banten kompak memilih mengundurkan diri.
Mereka umumnya takut terpapar virus Corona.
Sehingga saat ini tercatat hanya tinggal 21 orang cleaning service yang memilih bertahan bekerja di RSUD Banten.
Mereka mendapatkan kenaikan gaji signifikan sebesar Rp 5 juta per bulan selama tiga bulan penanganan Covid-19 di Banten.
Padahal normalnya mereka hanya digaji Rp 1,2 juta per bulan.
Salah seorang mantan pekerja yang engan menyebutkan namanya, ia dan rekannya memilih keluar dari RSUD Banten dengan alasan takut terpapar Covid-19.
“Setelah ditetapkan jadi rumah sakit rujukan saya dan kawan-kawan ditanya oleh pihak direktur RSUD Banten mengenai kesiapan untuk menangani Corona,” katanya, di Serang.
Artikel Berlanjut Setelah Video Berikut Ini
Takut Terkena Virus Corona
Ia menjelaskan, sesaat setelah RSUD Banten ditetapkan jadi rujukan penanganan pasien Covid-19, para cleaning service diberikan arahan dari pukul 22.00-23.00 WIB.
Mereka diminta kesiapan menangani Covid-19.
Namun malam itu tidak ada yang mau.
“Tidak mau.
Malam itu saya dan kawan-kawan masih bekerja membersihkan setiap ruangan gedung lama dan gedung baru pulang jam 1 malam,” ungkapnya.
Sumber kembali menambahkan, satu hari jelang disinya RSUD oleh pasien Covid-19, para cleaning service, OB dan seluruh karyawan kembali dikumpulkan.
“Saat siang itu kita di jelaskan soal kerjaan penanganan dan nilai gaji yang diterima per 1 bulan Rp 5 juta.
Baca Juga: Tak Ingin Virus Corona Masuk ke dalam Tubuhnya, Hotman Paris Minum Rendaman Obat Kanker Payudara
"Saat malam itu belum dijelaskan soal gaji."
"Setelah dijelaskan ada beberapa teman saya yang mau untuk terus bekerja, sebelumnya kita (cleaning service) menerima gaji Rp 1,2 juta per bulan,” jelasnya.
Setelah mengundurkan diri dari pekerjaan tersebut, mantan cleaning service di RSUD Banten itu mengaku, tidak berpikiran untuk segera mencari pekerjaan baru.
Dia lebih memilih menjaga kesehatan seperti olah raga dan kembali kumpul dengan keluarga di rumah.
“Setelah saya berhenti bekerja ya kembali main bola dengan rutin, salah satu cara menjaga kesehatan dan yang utama sering-sering cuci tangan,” pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul Gaji Dinaikkan Jadi Rp 5 Juta per Bulan, 60 Lebih Petugas Kebersihan di RSUD Banten Nekat Keluar
Trik Menghilangkan Henna di Kulit Lebih Cepat, Gosok dengan 1 Bahan di Dapur Ini
Source | : | TribunStyle.com |
Penulis | : | Siti Afifah |
Editor | : | Siti Afifah |
KOMENTAR