Berujung Maut! Dipercaya Bisa Sembuhkan Virus Corona, 300 Warga Iran Justru Tewas Setelah Konsumsi Minuman Ini!
SajianSedap.com - Sebanyak 59 orang dilaporkan meninggal di Kota Qom, Iran, karena virus corona.
Ini seperti diberitakan Guardian (24/2/2020) dengan mengutip dari media Iran ILNA.
Laporan pejabat Iran menyebut angka kematian terbaru karena virus corona secara signifikan lebih tinggi dibandingkan jumlah kasus infeksi di Negeri Para Mullah itu.
Beberapa jam sebelumnya, Iran melaporkan adanya 12 kematian dari 47 kasus infeksi Covid-19.
Seorang pejabat dari Qom, Ahmad Amiriabadi Farahani mengatakan, saat ini lebih dari 250 orang telah dikarantina di kota itu.
Baca Juga: Mercure Hotel Jakarta Kota, Lives Up To Be Stylish In A Modest Yet Luxurious Way
Baca Juga: The Legendary Nasi Campur Warung Wardani is Now Available in Bintaro! Here's What It Looks Like!
Menurut Farahani, 50 kematian itu terjadi sejak 13 Februari.
Namun, Iran baru secara resmi melaporkan kasus-kasus virus tersebut dan kematian pertamanya pada 19 Februari 2020.
Seperti diketahui, Iran telah mengonfirmasi kasus pertama virus corona di negaranya pada Rabu (19/2/2020).
Langkah Pemerintah
Sebagai tindakan pencegahan, pihak berwenang memerintahkan penutupan sekolah, universitas dan pusat pendidikan lainnya di 14 provinsi di seluruh negeri itu mulai hari Minggu (23/2/2020).
Pemerintah juga mengumumkan bahwa semua acara seni dan bioskop di aula di seluruh negeri telah dibatalkan sampai akhir minggu untuk menghentikan infeksi.
Sementara itu, kota Teheran menutup semua bistro dan air mancur di stasiun kereta bawah tanah ibu kota sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Pihak berwenang juga menangguhkan pertandingan sepak bola di negara itu selama 10 hari dan tindakan tambahan termasuk pembersihan harian kereta metro dan bus kota.
Selain itu, mengingat tingginya jumlah kasus infeksi virus corona di Iran, sejumlah negara yang berbatasan langsung menutup akses perbatasannya dengan Iran.
Dikutip dari Guardian, Menteri Kesehatran Turki, Fahrettin Koca mengatakan, penerbangan menuju Ankara dari Iran terpaksa ditunda.
Namun, penerbangan dari Turki menuju Iran masih dioperasikan.
Tak hanya itu, akses jalan raya juga kereta api turut ditutup untuk wilayah perbatasan Turki-Iran.
Artikel Berlanjut Setelah Video Berikut Ini
300 Warga Iran Tewas Karena Minum Ini
Demi membasmi wabah corona, kini hampir 300 orang di Iran justru dilaporkan tewas setelah menenggak metanol, bahan yang mereka kira bisa mengobati virus corona.
Di negara itu, minuman keras dilarang. Jadi, jika orang yang menginginkannya, mereka harus mendapatkannya secara ilegal.
Kabar palsu tentang obat virus corona menyebar di media sosial seantero Iran, di tengah anggapan pemerintah meremehkan wabah ini sebelum menyebar.
Dr Knut Erik Hovda yang mempelajari metanol mengatakan, dia mengkhawatirkan wabah di sana jauh lebih buruk dari yang diberitakan.
Dilansir Daily Mirror Senin (30/5/2020), Hovda berujar dengan virus yang semakin menyebar, publik setempat tidak menyadari ada bahaya lain yang mengintai.
Baca Juga: Dampak Panic Buying Saat Corona, Potret Makanan yang Terbuang Sia-sia ini Jadi Sorotan
"Ketika mereka terus meminum ini (metanol), maka bakal semakin banyak kabar ada orang yang keracunan,"ujar toksikolog klinis di Oslo itu.
Akun berbahasa Farsi di media sosial secara salah mengabarkan pemberitaan dari tabloid yang dipublikasikan pada awal Februari.
Dalam pemberitaan itu, seorang guru sekolah Inggris disebutkan sembuh dari Covid-19 setelah meminum campuran wiski serta madu.
Sejumlah orang pun percaya bahwa mengonsumsi minuman berkadar alkohol tinggi bisa membunuh virus yang berada di tubuh mereka.
Berdasarkan data di Worldometers Senin, Teheran telah melaporkan 41.495 kasus positif Covid-19, dengan 2,757 di antaranya meninggal.
Ketakutan akan virus tersebut, ditambah percaya dengan kabar di internet, membuat warga di Shiraz dan Provinsi Khuzestan.
Selain di Khuzestan dan Shiraz, otoritas juga melaporkan kasus keracunan di Karaj dan Yazd. Selain hampir 300 orang tewas, 1.000 lainnya keracunan.
Baca Juga: Akibat Corona, Yuni Shara Terima Kenyataan Pahit Tidak Miliki Penghasilan Lagi, ,Gak Ada Pilihan'
Dr Hoseein Hassanian, penasihat Kementerian Kesehatan Iran mengatakan, negara lain mungkin hanya berjibaku dengan wabah Covid-19.
"Tetapi di sini, kami bertarung di dua medan. Kami harus merawat orang yang keracunan dan juga pasien virus," keluhnya dikutip New York Times.
Jika dicampur ke dalam minuman, metanol tidak bisa dicium atau dirasakan.
Tapi jika diminum, dampaknya adalah kegagalan organ dan kerusakan otak.
Orang yang mengonsumsi cairan itu bisa mengalami gejala seperti rasa sakit di dada, kebutaan, muntah, hingga berujung pada koma.
"Sayangnya di sejumlah tempat seperti Fars dan Khuzestan, kematian karena cairan itu melebihi jumlah korban meninggal karena virus corona," kata dia.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Dikira Bisa Menyembuhkan Covid-19, Hampir 300 Orang Tewas di Iran Setelah Minum Metanol
Source | : | tribunnews |
Penulis | : | Siti Afifah |
Editor | : | Siti Afifah |
KOMENTAR