Profesor Claire Hopkins, presiden British Rhinological Society, dan Profesor Nirmal Kumar, presiden THT UK, mengatakan dalam sebuah pernyataan bersama bahwa ada peningkatan mendadak "dalam kasus anosmia terisolasi" di Inggris, AS, Prancis dan Italia utara.
"Saya pikir pasien-pasien ini mungkin beberapa dari pembawa tersembunyi yang sampai sekarang telah memfasilitasi penyebaran cepat Covid-19," katanya.
"Sayangnya, pasien-pasien ini tidak memenuhi kriteria saat ini untuk pengujian atau isolasi diri," lanjutnya.
Sementara itu, Dr. Hendrik Streeck dari institut virologi di Jerman juga menyampaikan bahwa dokter di University Hospital Bonn mendapati 70 persen pasien Covid-19 tak peka bau dan rasa selama beberapa hari.
Baca Juga: Mohon Sabar, WHO Sebut Vaksin Virus Corona Akan Segera Diluncurkan! Begini Penjelasannya!
"Ada ibu yang tidak bisa mencium bau popok anaknya yang sudah penuh kotoran. Ada yang tidak bisa mencium bau sampo. Ada yang mengeluh makan terasa hambar," ungkap Streeck dikutip dari Frankfurter Allgemeine.
Meski begitu, para ahli belum dapat menyimpulkan secara pasti kapan gejala tak peka bau dan rasa ini muncul pada penderita infeksi virus corona.
Namun, dari hasil penemuan, ciri-ciri infeksi virus Covid-19 tersebut muncul pada infeksi tahap lanjut.
Nah dengan alasan tersebut, para ahli pun menyarankan apabila tiba-tiba tidak peka bau dan rasa, sebaiknya langsung melakukan isolasi mandiri selama 14 hari.
Artikel Berlanjut Setelah Video Di Bawah Ini :
Trik Menghilangkan Henna di Kulit Lebih Cepat, Gosok dengan 1 Bahan di Dapur Ini
Source | : | Gridhealth.id |
Penulis | : | Marcel Mariana |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR