SajianSedap.com - Tenaga medis begitu sangat dibutuhkan untuk menangani virus corona di Indonesia.
Bahkan banyak potret tenaga medis yang kelelahan menangani banyaknya pasien virus corona.
Ditambah lagi, virus yang satu ini belum ada obatnya.
Dan dampak buruknya, sang tenaga medis pun bisa tertular virus dari sang pasien.
Ketakutan ini tengah menghantui seorang Ibu dari tenaga medis.
Ia pun mencurahkan hati saat sang buah justru menjadi yang terdepan dalam menangkal virus corona.
Curhatan Ibu tenaga medis
Melansir dari Kompas.com, per tanggal 22 Maret 2020 saja sudah ada lonjakan sebanyak 60 kasus.
Sehingga kini jumlah pasien positif corona di Indonesia sudah sebanyak 514 orang.
Baca Juga: Kabar Buruk, Tidak dapat Mencium Bau dan Mengecap Rasa bisa Jadi Gejala Baru dari Virus Corona
"Sampai hari ini, pukul 12.00 WIB, ada penambahan 64 orang. Sehingga total 514 orang," ujar juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto.
Segala upaya pun dilakukan pemerintah untuk menekan angka persebaran virus corona.
Salah satunya adalah dengan menempatkan sebanyak-banyaknya tenaga medis terbaik di garda terdepan.
Hal ini pun tentu tidak mudah karena ada resiko yang mengancam para tenaga medis yang menangani langsung pasien corona atau Covid-19.
Artikel berlanjut setelah video berikut ini.
Uli Tungkot, salah satu orang tua dari tim medis corona, sampai merasa cemas.
Pasalnya kini anaknya juga ikut terpapar virus corona usai ikut menangani secara langsung pasien.
"Anak saya, putri saya dipilih menjadi garda terdepan untuk mengatasi corona ini. Anak saya sekarang juga diisolasi karena terpapar corona," ungkap Uli di tayangan Youtube KompasTV.
Uli juga mengeluhkan minimnya peralatan yang dihadapi anaknya saat menghadapi virus corona ini hingga akhirnya ikut tertular.
"Cuma selama ini dia mengeluhkan masker, perakatan yang masih belum standar WHO. Sampai saya sendiri yang cari masker buat dia," kata Uli.
Tapi apa daya, stok masker dan alat perlindungan diri sudah mulai langka di pasaran karena diperjual belikan oknum nakal secara tak bertanggung jawab.
"Karena namanya seorang ibu, saya takut tiap hari dia menghadapi itu (pasien corona). Saya cari masker sudah enggak ada lagi, enggak dijual di mana-mana," sambung Uli.
Karena tak tega melihat kondisi anaknya yang setiap hari bekerja mempertaruhkan nyawa, Uli pun sampai pernah meminta anaknya berhenti.
Namun, jawaban anaknya justru membuat Uli terharu karena bangga.
"Sebagai ibu saya sedih, saya enggak mau anak saya kenapa-kenapa. Saya sampai bilang gimana kalau cuti saja."
"Tapi dia bilang, kalau saya cuti saya enggak bisa nolong mereka," ucap Uli menirukan jawaban anaknya kala itu.
KOMENTAR