SajianSedap.com - Ini dia berita terpopuler hari ini, Jumat 20 Maret 2020.
Ada berita soal panic buying di Malaysia lebih parah dari Indonesia.
Ada juga berita soal perut buncit yang bisa jadi tanda tubuh derita penyakit mematikan.
1. Panic Buying di Malaysia Lebih Parah dari Indonesia
Gempar virus corona terjadi hampir di seluruh dunia.
Yang terbaru, negara tetangga mengalami lockdown.
Pengumuman lockdown ini disampaikan langsung Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin.
Keputusan melakukan lockdown demi menghentikan penyebaran virus Corona.
Lockdown ini dilakukan selama dua minggu sejak 18-31 Maret 2020.
Malaysia akan menutup semua bisnis kecuali toko yang menjual makanan dan kebutuhan sehari-hari.
Sama seperti di Indonesia, pengumuman lockdown ini membuat warga panik dan langsung menyerbu supermarket.
Imbasnya bahkan terasa sampai di supermarket di Singapura.
Baca lengkapnya dengan klik link ini.
2. Ternyata Kita Bisa Menajamkan Pisau Blender dengan Kulit Telur
Supaya blender bisa bekerja dengan maksimal, pisaunya tentu harus tajam.
Pisau yang tidak tajam bisa dikenali dengan ciri tidak bisa secepat sebelumnya dalam melumatkan bahan.
Lalu, bisakah pisau blender ditajamkan kembali?
Jawabannya tentu saja bisa.
Cukup manfaatkan kulit telur yang sering kita anggap limbah, kita bisa membuat pisau blender yang tumpul jadi tajam kembali.
Lalu bagaimana caranya.
Simak tips cerdasnya dengan klik link ini.
3. Perut Buncit Bisa Jadi Tanda Penyakit Mematikan
Jangan lagi anggap sepele jika perut orang terkasih buncit.
Soalnya, perut buncit bukan cuma jadi tanda kita kebanyakan makan, lo.
Lebih jauh dari itu, ada berbagai risiko yang mengancam pemilik perut buncit, bahkan bisa jadi mengalami komplikasi kesehatan.
Hal ini bisa terjadi karena kelebihan lemak tubuh dapat menyebabkan ketegangan pada tulang dan organ.
Selain itu, obesitas juga bisa memicu perubahan kompleks pada hormon dan metabolisme, serta meningkatkan peradangan di dalam tubuh.
Melansir dari berbagai sumber, kegemukan dapat memicu datangnya sejumlah penyakit berbahaya.
Baca lengkapnya dengan klik link ini.
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR