Awalnya Dikira Flu, Putra Marcella Zalianty Ternyata Divonis Dokter Derita Tumor Otak! Jajanan Favorit Ini Bisa Jadi Sebabnya
SajianSedap.com - Orang tua mana yang tak hancur saat tahu anaknya sakit keras?
Bukan hanya sekedar demam atau luka jatuh, tapi terkena tumor otak.
Kalau tidak ditangani dengan benar, nyawa anak bisa jadi taruhannya.
Hal itulah yang dirasakan oleh Marcella dan suaminya, Ananda Mikola pada tahun 2014.
Mereka harus dihadapi kenyataan bahwa anak keduanya mengidap tumor otak.
Sebelum divonis, Magali rewel disertai demam yang tak kunjung turun.
Bahkan dokter sempat mendiagnosa Magali dengan flu biasa dan memberinya obat flu.
"Selain rewel, berat badan Magali turun drastis. Sempat berobat, namun dokter hanya mendiagnosa si anak terkena flu, penyakit biasa dijumpai anak seusianya. Tapi, obat flu tak membuat Magali sembuh," kata Marcella dilansir dari Tribun News.
Namun setelah melakukan CT Scan, akhirnya diketahui bahwa Magali mengidap tumor otak.
Jajanan Anak Pemicu Tumor Otak
Supaya lebih waspada, kita sebagai orang tua harus memperhatikan jajanan anak.
Dilansir dari Grid Health, berikut adalah 5 jajanan yang bisa memicu tumor otak:
1. Karbohidrat olahan
Masih saja banyak orangtua di Indonesia yang memberikan porsi karbohidrat dalam piring makan anak dengan jumlah yang cukup banyak.
Namun siapa sangka, karbohidrat yang dianggap baik bagi pertumbuhan ini ternyata berbahaya bagi otak anak.
Hasil penelitian dari School of Medical Sciences, UNSW Australia menyebutkan bahwa makanan karbohidrat olahan, mie, dan pasta memiliki muatan glikemik (berpotensi lonjakan kadar gula darah) dapat memengaruhi pembentukan susunan saraf otak anak dan orang dewasa.
Bahayanya jika anak-anak sering mengonsumsi makanan seperti itu dalam porsi banyak dapat menyebabkan kerusakan pada otak.
2. Minuman manis
Tak hanya sebabkan kegemukan pada anak, minuman manis juga dapat memicu penurunan fungsi otak, memori, dan pembentukan neuron otak.
Disebutkan pada penelitian yang dipublikasikan dalam Journal Frontiers in Nutrition pada 2015 yang melakukan penelitian pada hewan yang diberikan asupan fruktosa tinggi sehingga hal tersebut terjadi, bahkan pada tikus yang digunakan sebagai objek percobaan mengalami penurunan kadar insulin di otak.
Hal ini bisa jadi terjadi pada manusia dan akan menimbulkan kerusakan pada otak, seperti tumor otak atau kanker otak.
Sebaiknya, beberapa orangtua mengurangi pemberian minuman dengan kadar gula tinggi atau pemanis buatan, seperti es teh atau produk susu yang manis.
Lebih baik berikan anak-anak jus buah atau sayur tanpa pemanis tambahan.
3. Makanan tinggi lemak jahat
Lemak trans terkandung dalam produk makanan industri, juga dikenal sebagai minyak sayur terhidrogenasi, seperti margarin, makanan ringan, dan kue kemasan.
Sedangkan lemak trans yang terbentuk alami seperti daging dan susu bukan menjadi masalah yang memengaruhi otak.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Namun, beberapa penelitian belum menemukan hubungan antara asupan trans-lemak dan kesehatan otak.
Walau demikian makanan ini harus dihindari sejak dini dari anak-anak.
Menurut beberapa penelitian dari Harvard Medical School, USA, menyebutkan lemak trans ini dapat menimbulkan peradangan dan gangguan jantung.
Sehingga dapat memengaruhi fungsi otak jika dikonsumsi terus menerus oleh anak.
Namun sebaiknya anak juga tetap diberikan asupan lemak untuk menjaga pertumbuhannya.
Asupan lemak yang baik yang dapat ditingkatkan yaitu asam lemak omega 3 yang ada pada makanan seperti ikan salmon, biji chia, biji rami, dan kacang walnut.
4. Ikan tinggi merkuri
Ikan tinggi merkuri ini dapat meracuni sistem saraf dan otak.
Melansir dari WebMD, beberapa ikan yang mengandung merkuri tinggi, seperti ikan king makarel, tuna, marlin, todak, tilifish, bahkan hiu.
Menurut hasil yang dipublikasikan Journal of Encvironmental and Public Health pada 2012, merkuri dapat mengganggu perkembangan otak dan menyebabkan kerusakan komponen sel anak-anak.
5. Makanan olahan
Makanan olahan cenderung tinggi gula, ditambahkan lemak dan garam.
Makanan olahan ini seperti keripik, permen, mie instan, popcorn, saus yang dibeli di toko dan makanan siap saji.
Makanan ini biasanya tinggi kalori dan rendah nutrisi lainnya yang menyebabkan penambahan berat badan, yang dapat memiliki efek negatif pada kesehatan otak.
Jadi bagi kebaikan dan kesehatan otak anak, sebaiknya orangtua mulai menerapkan pola hidup sehat agar anak terhindar dari risiko tumor otak.
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR