Kerap Jadi Pemeran Antagonis, Nasib Moudy Wilhelmina Kini Bikin Kaget Hingga Hanya Bisa Makan Sayur Seumur Hidup!
SajianSedap.com - Moudy Wilhelmina sudah lama melintang di dunia sinetron Indonesia.
Setelah memenangkan juara favorit pemilihan ajang gadis sampul 1989, Moudy terjun ke dunia entertaiment.
Peran antagonis yang kerap kali dia perankan sering membuat geram penonton loh.
Baca Juga: Resep Brokoli Tumis Oriental Enak Ini Bikin Ketagihan Makan Sayur
Tak sedikit yang merasa benci dengan karakter yang diperankan Moudy selama bermain sinetron.
Jika kamu penggemar sinteron Indonesia, pasti familiar dengan wajah artis cantik satu ini.
Katanya sekarang Ia hanya bisa makan sayur seumur hidupnya.
Kok bisa ya?
Alasan Makan Sayur
Wanita cantik kelahiran Jakarta 23 Mei 1973 silam ini sudah tidak perlu diragukan lagi aktingnya yang sangat ikonik dengan peran antagonisnya.
Artis berdarah Cirebon, Surabaya, Belanda ini mulai dikenal dalam sinetron Buku Harian dan peran pertama antagonis dimulai lewat peran Rita dalam sinetron Janjiku bersama Paramitha Rusady.
Moudy Wilhelmina dikenal sebagai artis yang kerap memerankan tokoh antagonis.
Meskipun begitu, penampilannya hingga kini tetap awet muda loh.
Baca Juga: Ngeri! Sering Dianggap Sehat Bagi Tubuh, Ternyata Makan Sayur Bisa Sebabkan Diare yang Mematikan
Hal itu terlihat dari postingan fotonya di Instagram.
Soalnya Ia kini rajin berolahraga.
Moudy pun ternyata telah mendedikasikan hidupnya sebagai seorang vegan selama 30 tahun!
Karena itulah Ia tak menyentuh daging-dagingan dan juga karbohidrat untuk menjaga kebugarannya.
Wah, hebat banget, ya!
Sedangkan kehidupan pribadinya, pernah diekspos media karena dianggap sebagai perusak rumah tangga orang.
Moudy pernah menikah dengan Junaedi Mahir pada 1998 lalu.
Junaedi Mahir sebelumnya pernah menikah dengan putri Ade Irawan, yaitu Safitri (Atri) Irawan yang merupakan kakak dari artis Ria Irawan.
Namun, pernikahan Moudy dan Jun itu retak hingga Junaedi Mahir melayangkan gugatan cerai ke Pengadilan Agama Jakarta Selatan, 15 Agustus 2008 silam.
Baca Juga: Pasti Menyesal Seumur Hidup karena Tak Suka Makan Sayuran ini, Ternyata Bisa Cegah Kanker Mematikan
Perceraian artis Moudy Wilhelmina itupun dianggap sebagai karma oleh Ria Irawan karena Moudy telah membuat rumah tangga kakaknya dengan Junaedi Mahir retak.
Hampir 9 tahun berlalu, peristiwa itupun telah dilupakan oleh banyak orang.
Kini artis telah berusia 46 tahun ini masih aktif di dunia sinetron Indonesia.
Putri semata wayangnya yang bernama Jingga juga telah menjadi remaja.
Artikel Berlanjut Setelah Video Di Bawah Ini :
Maudy Wilhelmina Ingat Momen Syuting Bidadari Bareng Cecep Reza
Sama-sama pernah main di sinetron Bidadari, Maudy Wilhelmina tak bisa mengungkapkan kesedihan atas berpulangnya Cecep Reza.
Diketahui Cecep Reza meninggal dunia dalam usia 31 tahun pada Selasa (19/11/2019) siang karena serangan jantung.
Cecep sempat menjalani pemasangan ring jantung satu minggu lalu.
Tuti mengatakan, menantunya ditemukan meninggal dunia dalam keadaan tidur.
Istri Cecep, Reta mencoba membangunkan sang suami.
Namun, Cecep Reza sudah tidak bernyawa.
Kabar meninggalnya Cecep Reza ini dengan cepat menyebar di media sosial.
Terlebih karena beberapa jam sebelum meninggal, Cecep Reza masih mengunggah Instagram Story.
Termasuk aktris senior Maudy Wilhelmina.
Melalui akun Instagramnya, Rabu (20/11/2019), ia mempostoing fotonya ketika melayat ke rumah duka.
Baca Juga: Meninggal Dunia dalam Keadaan Tertidur, Cecep Reza Sempat Ingin Makan Ini Untuk Terakhir Kali
Dalam suasana berkabung, Maudy merasa begitu kehilangan Cecep Reza.
Terlebih mereka pernah syuting bareng beberapa tahun dalam satu judul sinetron.
Maudy yang sampai saat ini masih memanggil Cecep Reza dengan sebutan Bombom, ingat bagaimana sifat mendiang semasa hidup.
Artikel Telah Ditayangkan Di SajianSedap.grid.id Dengan Judul,Disebut Kena Karma Karena Jadi Pelakor, Kabar Artis Lawas Antagonis Ini Mengejutkan dan Hanya Bisa Makan Sayur Seumur Hidup!
Source | : | sajiansedap.com |
Penulis | : | Marcel Mariana |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR