“Sudah dapat tetapi kami ditolak beberapa ekspedisi yang kami kenal dengan alasan overload. Dan penolakan itu tidak langsung karena sebelumnya mereka sanggup memberangkatkan kalau untuk donasi,” jelasnya.
Saat sudah menemukan penjual dan perusahaan ekspedisi yang bersedia membawa masker ke Hong Kong, Nurul dan buruh migran lain masih harus waswas.
Pasalnya, mereka masih mungkin jadi korban penipu.
Nurul mengatakan, ada seorang temannya memesan satu paket masker, tapi yang sampai malah kardus.
“Yah begitulah, kami harus bersabar,” ujarnya.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Raka |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR