Dilansir dari Kompas.com, dalam kasus ini, ia menyebut, virus corona tidak langsung berpindah dari dari kelelawar ke manusia.
Beberapa penelitian menunjukkan, virus yang bersumber dari kelelawar tidak memiliki fitur yang diperlukan untuk menempel pada reseptor sel manusia.
Hanya saja, masih belum jelas hewan mana yang jadi perantaranya.
"Kami pikir ada hewan lain yang merupakan perantara," katanya seperti dikutip dari Science Alert, Sabtu (8/2/2020).
Fontanet percaya, jika mata rantai yang hilang itu kemungkinan adalah mamalia, dan bisa saja trenggiling memang perantara itu.
Source | : | Intisari.grid.id |
Penulis | : | Raka |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR