SajianSedap.com - Pasti rempah satu ini ada di dapur kalian.
Kunyit adalah salah satu tanaman rempah asli dari Asia Tenggara.
Selain dijadikan bumbu masakan, kunyit juga sangat bermanfaat untuk kesehatan.
Sindrom pra-haid atau PMS terjadi karena perubahan hormonal.
Kondisi ini sering menyebabkan perubahan mood, nafsu makan bertambah, hingga rasa nyeri pada payudara yang tentunya mengganggu aktivitas.
Nenek moyang kita telah mengajarkan konsumsi herbal untuk meredakan PMS, salah satunya minuman kunyit.
Secara ilmiah, para peneliti menemukan bahwa curcumin (senyawa utama yang terkandung kunyit) ternyata memang efektif mengatasi gejala PMS.
Dalam penelitian terbaru, tim ahli mengungkap kaitan antara konsumsi curcumin dan pengaruhnya terhadap karakteristik emosi, fisik, dan gejala utama PMS, misalnya, lekas marah, cemas, sakit kepala, kram, kelelahan, dan kekurangan energi.
Setiap peserta mengonsumsi dua kapsul curcumin setiap hari selama tujuh hari sebelum menstruasi dan selama tiga hari setelah menstruasi.
Tim peneliti juga mencatat gejala yang mereka alami melalui kuesioner.
Selama tiga siklus haid berturut-turut, mereka melaporkan penurunan gejala yang signifikan, yang menunjukkan bahwa rempah ini efektif dalam mengatasi PMS.
Para ahli menyebutkan, kunyit memiliki efek anti-inflamasi karena banyak gejala PMS terkait dengan peradangan (nyeri saat haid).
Jadi, kapan sebaiknya mengonsumsi kunyit?
"Dua kali sehari (setiap 12 jam) selama tujuh hari sebelum dimulainya menstruasi dan tiga hari memasuki menstruasi," kata Dr Kanchan Koya kepada MindBodyGreen.
Kita juga bisa menggabungkan kunyit dengan rempah lain. Tetapi, jumlahnya harus mencukupi agar efektif.
“Kamu bisa mencampurkan kunyit dalam masakan, tetapi akan sulit untuk mencapai tingkat curcumin (200 mg setiap hari) tanpa suplemen.
Saya merekomendasikan suplemen berbasis kunyit lengkap dengan curcumin atau curcuminoids bioaktif lainnya,” katanya.
Di Indonesia, jamu kunyit asam juga bisa menjadi pilihan sebagai asupan untuk mendapatkan manfaat curcumin dari kunyit.
4 Gejala dan Penyebab yang Biasa Dialami Wanita Saat PMS
Premenstrual Syndrome ( PMS) atau sindrom prahaid kerap dialami wanita. Dr Belinda Griffiths, dari The Fleet Street Clinic, di London, mengungkapkan apa yang sebenarnya terjadi pada tubuh kita sebelum dan selama waktu haid dan mengapa sebagian perempuan mungkin mengalami gejala yang berbeda.
Dari penelitian juga menunjukkan, bahwa sebenarnya tak semua perempuan merasakan sindrom prahaid.
Griffiths mengungkapkan, bahwa gejala PMS disebabkan oleh fluktuasi hormon, yang terjadi karena faktor yang berbeda-beda.
Beberapa dari kita juga dipengaruhi oleh testosteron yang mengontrol tingkat nafsu makan dan konsentrasi.
Baca Juga: Jangan Lagi Konsumsi Sayuran Ini Setiap Hari, Jika Tak Ingin Hal Mengerikan Mengintai Tubuh Anda!
Sementara yang lain dapat dipengaruhi oleh kadar progesteron yang mengontrol pergerakan usus, dan juga meningkatkan kadar sebum di rambut dan wajah, hal inilah yang terkadang menghasilkan jerawat.
1. Progesteron yang mempengaruhi badan
Selain pendarahan, perempuan yang sedang haid juga harus berurusan dengan perubahan gerakan pada usus, Mengapa itu terjadi? “Progesteron, yang merupakan hormon yang digunakan kembali sebelum haid, menyebabkan relaksasi otot polos yang menyebabkan sembelit dengan kembung sebelum haid,” ungkap Belinda.
Efek sebaliknya terjadi ketika perdarahan dimulai, yang kadang dapat menyebabkan diare.
2. Jerawat dan rambut berminyak
Belinda juga menjelaskan bahwa progesteron meningkatkan produksi sebum di kulit.
“Ini adalah zat tebal berminyak yang melumasi kulit. Ini, pada beberapa perempuan akan menghasilkan kulit bercahaya yang sehat dan yang lain akan menghasilkan jerawat, karena pori-pori kulit menjadi tersumbat karena kelebihan minyak,” kata Belinda.
Lalu, bagaimana hormon mengubah tubuh? Griffiths menjelaskan bagaimana hormon bekerja sebelum dan selama menstruasi.
“Pada paruh terakhir siklus menstruasi dan pada minggu sebelum menstruasi, tingkat progesteron yang meningkat kemudian berkurang secara dramatis, tepat sebelum haid dimulai,” kata Griffiths.
Artikel Berlanjut Setelah Video Berikut Ini.
Estrogen yang memuncak di pertengahan siklus kemudian turun secara pramenstruasi. Testosteron diperkirakan tetap pada tingkat yang sama dan prostaglandin dilepaskan, yang menyebabkan kontraksi uterus yang menyakitkan untuk mengeluarkan lapisan rahim, dalam bentuk darah. Ini sering disebut nyeri periode.
“Perubahan hormon ini menjelaskan gejala yang terjadi pada minggu sebelum perdarahan dimulai dan seperti yang disebutkan, berbeda pada semua perempuan,” ujar Griffiths.
"Mereka juga bervariasi pada tahun-tahun menjelang menopause, yang biasanya akan memburuk pada akhir usia 30-an dan 40-an ketika tingkat berfluktuasi dengan cara yang tidak terduga,” imbuhnya.
“Efek ini diperburuk oleh peningkatan relatif testosteron ketika kadar progesteron dan estrogen turun, sehingga testosteron tidak dilawan dan dapat menyebabkan peningkatan jerawat."
"Peningkatan produksi sebum ini juga akan menyebabkan rambut tampak berminyak karena minyak memiliki efek pada akar rambut, sehingga pencucian lebih sering diperlukan,” kata Griffiths.
3.Perubahan mood
Kita kerap mengaitkan PMS dengan seseorang yang suasana hatinya sedang buruk. Tetapi penelitian menunjukkan bahwa perubahan suasana hati terjadi terkait dengan perubahan hormon, selama dan sebelum menstruasi.
“Ini subjektif, biasanya berbeda pada setiap orang. Dan dapat berbeda jika seorang wanita menderita kecemasan dan depresi. “Mekanisme ini tidak diketahui, tetapi ada asosiasi yang pasti, yang dianggap semakin buruk seiring bertambahnya usia.
Kemarahan dan emosi cenderung meningkat, bukan hanya karena progesteron tetapi mungkin karena peningkatan relatif pada testosteron, dengan tingkat estrogen dan progesteron yang lebih rendah.
"Sementara ketegangan dan lekas marah meningkat, nafsu makan mungkin terpengaruh, dan konsentrasi mungkin buruk,” kata Griffiths.
4.Nyeri pada Payudara
Efek samping lain yang mengganggu dari menstruasi adalah nyeri pada payudara.
Hal ini biasanya terjadi sebelum haid datang, dan Belinda menjelaskan bahwa ini sekali lagi disebabkan oleh hormon progesteron dalam tubuh Anda. "
Baca Juga: Hati-hati, Minum Susu Setelah Makan Ayam Ternyata Bisa Bikin Tubuh Keracunan! Ini Alasannya
Hormon merangsang kelenjar susu, menyebabkan mereka merasa sakit dan bengkak," jelasnya.
Cara mengurangi nyeri haid Tidur memerbaiki semua gejala, mencoba tidur lebih awal, dan tidak kelelahan.
Jangan merokok, karena dalam semua penelitian, perempuan yang merokok menderita lebih banyak gejala PMS.
Kurangi kafein, garam, dan gula dalam seminggu sebelum menstruasi untuk mencoba meminimalkan gejala, terutama kembung dan sakit kepala.
Tetap bugar, karena olahraga meningkatkan segalanya.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Lutfi Mudrika Izaki |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR