Jangan Coba-coba Makan Tempe Setiap Hari, Pasangan Pasti akan Sering Mengeluh dalam Urusan Ranjang
SajianSedap.com - Tempe sering menjadi makanan pokok masyarakat Tanah Air.
Namun, siapa sangka, tempe juga memiliki efek buruk pada tubuh.
Bahkan salah satunya mempengaruhi urusan ranjang.
Baca Juga: Wow, Jangan Disepelekan! Air Hangat Kaya Manfaat, Salah Satunya Bisa Melancarkan Peredaran Darah
Tempe kerap menjadi pilihan untuk dinikmati saat kapan saja.
Mulai dari sarapan hingga makan malam.
Tempe juga bisa diolah menjadi aneka makanan apapun.
Di balik rasanya yang enak, tempe juga bisa memberikan efek berbahaya bagi tubuh.
Baca Juga: Rex Marindo, The Man Behind Bakso Boedjangan and Warunk Upnormal, On Why Food Business Is Simple
Mempengaruhi kualitas sperma
Risiko infertilitas di kalangan pria semakin meningkat, karena gaya hidup tidak sehat, stres, dan diet tidak tepat bisa menyebabkan jumlah sperma menurun alias rendah.
Meski tidak menimbulkan hambatan dalam bercinta, sulit membuat pasangan hamil jika jumlah sperma pria terlalu rendah.
Dari banyak penelitian, setiap 1 dari 10 pasangan menderita masalah kesuburan dan alasannya yaitu karena jumlah sperma yang rendah.
Baca Juga: Kumpulan 5 Resep Sup Ayam yang Cocok Disajikan Saat Musim Dingin, Hangatnya Sampai ke Hati!
Fakta menyatakan, agar wanita bisa hamil, pria harus melepaskan setidaknya 40 juta sperma per ejakulasi.
Banyak pria muda, bahkan pria berusia awal 30-an dengan jumlah sperma rendah.
Alasan utamanya karena gaya hidup tidak sehat.
Dalam beberapa kasus, cacat sejak lahir atau penyakit tertentu dapat mengganggu produksi sperma.
Namun sebagian besar, itu tak lain karena gaya hidup tidak sehat yang membuat pria mengalami impotensi.
Ada beberapa faktor umum yang menyebabkan jumlah sperma menurun selain faktor medis seperti infeksi, masalah ejakulasi, varikokel, antibodi yang menyerang sperma, tumor.
Terdapat juga beragam makanan yang bisa mempengaruhi sperma.
Salah satunya adalah tempe.
Pria yang sering mengonsumsi produk kedelai seperti tempe punya jumlah sperma yang rendah.
Ini menegaskan bahwa isoflavon dari produk kedelai menurunkan jumlah sperma dengan mengganggu sinyal hormon lain.
Hal ini tentu saja yang mendorong produksi sperma di testis.
Tak hanya tempe, deretan gaya hidup ini juga mempengaruhi kualitas sperma.
1. Celana dalam ketat
Meski peneliti telah menemukan bahwa celana dalam tidak berdampak besar pada penurunan jumlah sperma, mereka menganjurkan celana boxer lebih baik daripada celana briefs.
Alasannya, memakai celana dalam ketat untuk waktu lama dapat membuat testis terlalu panas.
Hal ini yang pada gilirannya menurunkan jumlah sperma pria.
2. Telepon seluler
Penelitian menemukan, pria yang menggunakan ponsel lebih dari empat jam sehari memiliki jumlah sperma lebih rendah.
Sebab, biasanya pria membawa ponsel mereka di saku celana yang memaparkan radiasi pada testis dan menimbulkan efek negatif pada jumlah sperma.
3. Mandi dengan air panas
Mandi air panas bisa menurunkan jumlah sperma pria.
Agar berfungsi baik, testis harus tetap lebih dingin dibandingkan bagian tubuh lain.
Testis yang terlalu panas akan menghancurkan sperma.
4. Stress
Stres dan meningkatnya ketegangan pada kaum adam adalah beberapa alasan paling umum menurunny jumlah sperma.
Hal ini karena dapat mengganggu hormon tertentu yang memproduksi sperma.
Tingkat stres yang parah bersama masalah kesuburan akan memengaruhi jumlah sperma.
Studi menunjukkan, tekanan psikologis berbahaya bagi kualitas sperma dan air mani, memengaruhi konsentrasi, penampilan, dan kemampuan membuahi sel telur.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Raka |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR