"Ngapain kamu makan cilok? Udah gila kamu penyakitnya kayak begitu makan cilok," ujarnya.
Tak menggubris ucapan sang suami, Ashanty kekeh diam-diam memanggil kembali ART-nya dan bergegas minta dibelikan cilok.
ART tersebut menolak takut, "Enggak mau. Bu.. nanti ibu sakit lagi masuk rumah sakit lagi".
"Jangan makan cilok, jangan dibeliin. Entar kalau kamu kumat aja, semua orang susah," gerutu Anang dari jauh sambil merapikan beberapa barang yang diperlukannya untuk dimasukan dalam koper.
"Aku kayak orang mau mati aja deh," omel Ashanty tak kuat dengan ocehan sang suami.
"Bukan gitu, kamu itu belum sembuh bener. Jangan ribet. Kamu itu juga masih rentan, jangan yang aneh-aneh dulu deh," kata Anang memberi pengertian.
"Cilok doang.." potong Ashanty.
"Jangan semua gak boleh ya, aku juga bisa marah loh. Makan gak boleh, enema gak boleh, terus aku bolehnya apa?" imbuhnya mulai kesal.
Anang berusaha tetap tenang menghadapi sang istri yang mulai meledak-ledak.
Penulis | : | Ulfa |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR