Sering Kalap Makan Nasi Sampai Nambah-Nambah? Hati-Hati 5 Penyakit Mematikan Ini Mengintai Tubuh
SajianSedap.com - Nasi putih tentunya sudah menjadi makanan pokok kita sehari-hari.
Bahkan, banyak orang yang beranggapan dirinya belum makan bila tidak makan nasi.
Sebagai orang Indonesia, tentunya kita seperti tak bisa lepas dari keberadaan nasi.
Nasi putih biasanya disajikan dengan lauk-pauk, sayuran, atau bisa dikreasikan menjadi nasi goreng, nasi uduk, dan lain-lain.
Tak sedikit pula orang yang kalap saat makan nasi hingga nambah berkali-kali.
Namun, kita perlu berhati-hati ketika mengonsumsi nasi putih.
Pasalnya, mengonsumsi nasi putih bisa menyebabkan penyakit mematikan ini mengintai tubuh kita.
Melansir dari Tribun Style, berikut ini adalah risiko yang ditimbulkan dari seringnya mengonsumsi nasi putih.
1. Obesitas
Nasi putih sangat tidak disarankan untuk orang yang sedang diet menurunkan berat badan.
Berdasarkan penelitian, ditemukan bahwa konsumsi nasi putih yang rutin dapat menyebabkan obesitas.
Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Food and Nutrition Research, menyatakan bahwa semakin banyak seseorang mengkonsumsi refined carbs, maka makin banyak berat badan yang didapat.
Nasi putih mengandung karbohidrat dan kalori yang tinggi sehingga bisa menaikkan berat badan.
Dalam 100 gram nasi putih terdapat 130 kalori dan 28 gram karbohidrat.
Jika ingin memenuhi karbohidrat harian tanpa nasi putih, bisa diganti dengan kentang, ubi atau jagung mampu mengurangi resiko obesitas.
2. Mengandung Sedikit Serat
Nasi putih merupakan refined grainds yang artinya nasi putih berasal dari bulir beras yang telah diolah.
Artikel akan berlanjut setelah video ini.
Dengan hilangnya bagian kulit dan lembaga, biji beras telah kehilangan banyak vitamin, serat, dan mineral, dan hanya menyisakan bagian endosperm yang tinggi karbohidrat namun sedikit protein.
Nasi putih juga memiliki serat yang lebih sedikit dibandingkan dengan nasi dari beras merah.
Serat pada nasi putih hanya berkisar 0.9 gram per 100 gramnya, sementara pada nasi merah bisa mencapai dua kali lipatnya yaitu 1.8 gram.
Nasi putih memiliki vitamin dan mineral yang lebih rendah pula dari nasi merah, untuk mendapatkan serat yang lebih tinggi, disarankan mengganti nasi putih dengan nasi merah.
3. Resiko Diabetes Tipe 2
Nasi Putih menempati skor indeks glikemik yang tinggi, maka dikaitkan dengan resiko diabetes tipe 2.
Indeks glikemik adalah ukuran seberapa cepat tubuh mengubah karbohidrat menjadi gula.
Beras putih memiliki indeks glikemik 64 sementara beras merah memiliki indeks 55.
Makanan yang memiliki indeks glikemik lebih rendah akan lebih baik bagi penderita diabetes.
Tak hanya itu, nasi putih punya sifat yang lebih cepat untuk dapat dicerna tubuh, sehingga menyebabkan cepatnya pembentukan dan penyerapan gula oleh tubuh.
Cepatnya penyerapan gula oleh tubuh akan berdampak pada tingginya tingkat gula dalam darah, yang mana akan mempengaruhi kesehatan tubuh.
4. Resiko Sindrom Metabolik
Sindrom metabolik adalah faktor resiko yang dapat meningkatkan masalah kesehatan seperti penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe 2.
Berdasarkan penelitian, orang dengan konsumsi rutin nasi putih lebih beresiko mengalami sindrom metabolik.
Sindrom metabolik bisa berbentuk tekanan darah tinggi, kadar trigliserida tinggi, garis pinggang yang besar, dan kadar HDL yang rendah.
5. Bisa Jadi Mengandung Arsenik
Padi yang ditanam di daerah tertentu ada yang terkontaminasi oleh arsenik.
Arsenik bisa meningkatkan resiko akan kanker, penyakit jantung, dan diabetes tipe 2.
Trik Menghilangkan Henna di Kulit Lebih Cepat, Gosok dengan 1 Bahan di Dapur Ini
Source | : | Tribun Style |
Penulis | : | Refina Jasmine |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR