Sempat Dilarikan Ke Rumah Sakit Setelah Diminta Makan 500 Cabai, Ibunda Hari Jisun Berikan Reaksi Tak Biasa saat Makan Pempek
SajianSedap.com - Ibunda dari Hari Jisun sempat dilarikan ke rumah sakit akibat diminta makan 500 cabai dalam sebuah acara.
Kini sang Ibunda memberikan reaksi tak biasa saat mencoba pempek.
Reaksinya pun jadi sorotan warganet.
Baca Juga: Exclusive Interview With Fatmah Bahalwan, On Hybrid Food and Homemade Vs Factory-Made
Siapa yang tak kenal dengan sosok Hari Jisun.
Vlogger asal Korea ini sempat menjadi perbincangan akibat sang Ibunda dilarikan ke rumah sakit.
Kali ini Hari Jisun bersama dengan mamanya berkesempatan untuk mengunjungi kota Palambang.
Baca Juga: Sambal Mantap Ini Bikin Makanan Sederhana jadi Spesial! Pedasnya Siap Menggoyang Lidah
Hari Jisun mengungkapkan dirinya ingin mencoba bagaimana rasa pempek asli Palembang.
Berikan reaksi tak biasa
Dilansir dari laman youtube pribadinya Hari Jisun, dirinya mengaku kalau baru pertama kali datang ke Palembang.
"Akhirnya kita datang ke Palembang," ujar Hari Jisun antusias.
"Saya dan mama sudah pernah ke bandung dan bali, tapi kalau untuk di Sumatera ini baru kali pertama kami kesini," kata Youtuber yang hoik Mukbang ini.
Hari Jisun juga mengakui kalau dia Ke Palembang ingin mencoba makanan khasnya yakni Pempek.
"Jika baru datang di kota yang baru, kita harus coba makanan yang khas di kota ini dulu," ungkap Hari Jisun dalam bahas Korea.
Sebelum menunggu makanan datang, Hari Jisun yang suka usil dengan mamanya itu mengajari mamanya menyebutkan kata 'Pempek'
"Pempe," ujar Mama Jisun.
"Pempek, Pem..Pek," ujar Jisun meluruskan ucapan mamanya.
"Sebenarnya mama sudah pernah coba kan pempek, tapi dijakarta," ungkap Jisun.
Mama Jisun yang baru melihat pempek dibakar menjelaskan penasaran bagaimana rasanya.
"Iya apalagi pempek yang dibakar tadi, baru lihatnya udah ngiler, mereka rajin ya cuaca lagi panas masih aja bakar pempeknya," ujar mama Jisun.
Sebelum mencoba mamanya Jisun juga berniat memesan lagi jika makanannya enak.
"Nanti kalau enak kita pesan lagi ya," ucap mama Jisun Antusias.
"Kita udah mesen tiga jenis pempek," kata Hari Jisun.
Saat pesanan yang ditunggu datang, terlihat diwajah mama dan Hari Jisun takjub dengan hidangnya.
Namun sebelum pempek datang, es kacang merah yang terlebih dahulu disajikan.
"huohh aku kira ini minuman ternyata bingsu (dessert khas Korea yang sangat digemari, terutama pada hari-hari musim panas yang terik. Makanan ringan ini pertama kali dikenal sebagai es serut kacang merah manis yang dijual di pedagang kaki lima)," ujar Mama Jisun kaget.
"Es kacang ini, gede banget, jauh lebih gede dari pada pikiranku, ini harus dicoba juga kalau di Palembang, karena kacangnya gede gede dan enak," ucak Jisun takjub.
Tibalah makanan utamanya datang yakni Pempek.
"WAAAAHHH," ucap mama dan Jisun serentak.
"Kalau pempek yang kita coba di Jakarta menuangkan kuah ke pempek dan makan dengan kuah, tapi kalau disini pakai cuka sedikit demi sedikit,"ujar Jisun.
"Ini beda," ucap Jisun yang sedang memakan pempek.
"iya kenyal kenyal seperti rice cake," ucap Mama.
"Aromanya seperti udang dan ikan," kata Jisun.
"Iya bener banget," ucap mama.
"Ini kayak eomuk (odeng) di Indonesia,"
"Kalau untuk lenggangnya, crispy banget tapi didalamnya sangat lembut," ujar Jisun.
"Biasanya di Korea membuat soto pakai eomuk tapi ini seperti fishcake panggang," ucap mama.
"Pempek yang satu ini rasanya gak jauh beda dengan yang pernah aku rasain, tapi ini leverlnya beda, kalau makan ini bisa merasa banyak ikannya, bukan hanya tepung digoreng," ujar Jisun.
Baca Juga: Bak Telan Pil Pahit, Begini Reaksi Terpukul Ibunda PA saat Dapati Anak Tersandung Kasus Prostitusi!
"Kalau pempek panggangnya baunya kayak terasi tapi rasanya itu enakk bangettt," ungkap Jisun.
Ketika mencoba pempek kecil berbentuk seperti kerupuk Jisun dan mama merasa geli.
"teksturnya aneh banget lembut seperti ada yang bergerak gerak," canda Mama.
"Pempek yang diberikan rasanya berbeda-beda, senang mencoba semuanya," ujar Hari Jisun.
Saat sedang makan, pelayan memberikan bonus pempek kepada Hari Jisun.
"Kita sudah makan banyak dan merasa kenyang, dapat bonus lagi," ujar mama.
"Tidak sopan menyiakan makanan yang sudah dikasih," ujar Jisun.
Mama dan Jisun juga menjelaskan makan apa yang paling mereka sukai dari semua jenis Pempek.
"Aku suka pempek yang dibakarnya, karena pertama kali liat ini," ujar Mama.
"Kalau aku, suka yang pempek panggan pedas kayak rasa terasi, enak makannya gak bosen," ujar Jisun.
Sebelumnya, Hari Jisun sempat menjadi perbincangan karena sang Ibunda dilarikan ke rumah sakit setelah diminta makan 500 cabai dalam sebuah acara.
Dikabarkan ibunya dilarikan ke rumah sakit setelah makan mi yang dicampur dengan 500 cabai.
Setelah itu, Ia menuliskan komentar kalau Ia merasa ditipu dan kecewa dengan program yang dipandu oleh Deddy Corbuzier tersebut.
Banyak warganet yang menyangka kalau Jisun merasa ditipu dan kecewa karena ibunya masuk rumah sakit setelah syuting.
Jisun mengunggah video di channel YouTube miliknya yang berisi tentang penjelasan kenapa Ia merasa ditipu dan kecewa.
Ia mengatakan kalau Ia merasa ditipu dan kecewa bukan karena ibunya masuk rumah sakit.
Tapi lebih kepada karena apa yang dikatakan oleh tim kreatif program Hitam Putih kepadanya berbeda jauh dari kenyataan.
Dari awal, Jisun mengatakan kalau tidak mau ada konsep lomba makan dan tim mengatakan hanya akan ada games tebak makanan.
Saat dikatakan ada makanan pedas, Ia juga langsung berkata kalau dirinya tidak bisa makan makanan pedas karena trauma.
Ia juga sempat memperlihatkan isi pesan WhatsApp antara dirinya dan tim.
Jisun juga menjelaskan kalau memang ibunya sendiri yang ingin makan mi dengan 500 cabai itu karena ingin bersungguh-sungguh saat tampil di TV.
Tapi tidak hanya ibunya yang merasa sakit setelah makan mi pedas itu.
Ia melihat penonton yang ikut lomba tersebut juga langsung pucat dan ke kamar mandi, kemudian tidak kembali lagi.
Tidak hanya sampai disitu kekecewaan Jisun, Ia berkata kalau kecewa dengan keputusan tim yang secara mendadak menyuruhnya dan ibunya untuk menggunakan hanbok (pakaian tradisional Korea).
Masalahnya, hanbok yang diberikan berkualitas jelek dan kalau diberitahukan sejak awal, Ia bisa membawanya sendiri.
Ia pun menerima pertanyaan dari banyak orang Korea yang mempertanyakan kualitas hanbok yang digunakannya.
KOMENTAR