"Aku sering bersihin ikan," katanya.
Tidak hanya membersihkan, Soimah juga rajin menaburi ratusan ikan-ikan yang akan dijual ibunya itu dengan garam.
Begitu usai menaburi dengan garam, Soimah kemudian mengeringkan ikan-ikannya di pinggiran pantai.
"Kadang-kadang cari alang-alang di sawah juga," kata Soimah mengenang masa kecilnya saat masih di Pati.
Selepas dari pasar nelayan itu, Soimah baru masuk sekolah.
"Aku ke sekolah juga masih bau ikan sampai tanganku merah-merah karena bersihin ikan," cerita Soimah.
Lantaran orang tuanya hidup serba pas-pasan, Soimah tidak pernah diberi uang saku setiap kali berangkat ke sekolah.
Dari sekolahnya itu, Soimah iseng-iseng mencari penghasilan.
Kebetulan, di sekolahnya ada grup ketoprak tobong.
Soimah pun bergabaung dengan grup ketoprak sekolahnya.
Lewat pementasan itu, Soimah mencari-cari uang recehan buat jajan.
Memutuskan terjun ke dunia seni, karier Soimah justru terus menanjak hingga seperti sekarang. (*)
Source | : | TribunSolo |
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR