Tak Banyak Orang Tahu, Suzanna Ternyata Punya Buah Hati yang Meninggal di Usia 17 Tahun Karena Dikeroyok! Begini Cerita Tragisnya
SajianSedap.com - Kamu pasti belum pernah denger kisah berikut ini.
Bagi pecinta film horor Indonesia, pastinya sudah kenal dengan sosok Suzanna yang fenomenal.
Suzanna Martha Frederika can Osch adalah wanita kelahiran Bogor, Jawa Barat, pada 13 Oktober 1942.
Karir di dunia hiburan telah dirintis sejak tahun 1950-an hingga rentan waktu 1990-an.
Sepanjang karirnya, Suzanna adalah ikonik wanita yang sungguh populer memerankan hantu-hantu khas Indonesia.
Tak tanggung-tanggung, ternyata Suzanna pernah meraih penghargaan The Best Child Actress (Festival Film Asia, Tokyo, 1960) dan pafa Golden Harvest Award.
Bungsu dari lima bersaudara yang berdarah Jerman-Belanda-Jawa-Manado ini juga meraih gelar Aktris Terpopuler se-Asia saat Festival Film Asia Pasifik di Seoul tahun 1972.
Bersama suaminya, Dicky Suprapto dan grup musik Eka Sapta, Suzzanna juga sempat menjajal dunia tarik suara lewat album berjudul Salah Sangka.
Popularitas Suzzanna diraih dari film-film panas dan mistik, seperti Bernafas Dalam Lumpur dan Bumi Makin Panas serta Pulau Cinta (1978) dan Ratu Ilmu Hitam (1981) yang membuatnya menjadi nominator FFI untuk Pemeran Utama Wanita Terbaik.
Suzzanna berhenti bermain film pada awal tahun 1990-an.
Baca Juga: Exclusive Interview With Fatmah Bahalwan, On Hybrid Food and Homemade Vs Factory-Made
Sementara itu bicara kehidupan pribadinya, ia pernah menikah dengan aktor Dicky Suprapto.
Dari pernikahannya itu mereka mempunyai anak perempuan bernama Kiki Maria, yang juga mengikuti langkah ibunya ke industri entertainment.
Terkait anak dari pernikahan dengan Dicky, Suzanna juga memiliki seorang anak laki-laki yang sayangnya meninggal di di usia muda.
Dia adalah Arie Adrianus Suprapto.
Berikut fakta-fakta terkait anak laki-laki Suzanna yang perlu Anda ketahui.
Trik Menghilangkan Henna di Kulit Lebih Cepat, Gosok dengan 1 Bahan di Dapur Ini
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR