Kejam! Seorang Guru Paksa Murid Makan Sampah sampai Sakit, Alasannya Cuma Karena Hal Sepele Ini
Sajiansedap.com - Mendidik murid agar disiplin memang harus dilakukan oleh seorang guru.
Namun ada-ada saja peraturan tak masuk akal dari sekolah ataupun hukuman dari guru yang diberikan kepada para muridnya.
Perasaan kesal mungkin tidak bisa dihindari seorang guru, melihat kenakalan murid-murid.
Walaupun begitu, seorang guru tidak boleh melakukan tindakan kasar yang mungkin membahayakan nyawa mereka.
Baca Juga: [KITCHENESIA.COM] Make Room For Mushrooms! Here's How to Store Asian Mushrooms
Melansir World of Buzz, baru-baru ini murid sekolah dasar di China dilarikan ke rumah sakit setelah mengalami sakit perut.
Ternyata sakit perut itu terjadi usai guru mereka memaksa makan sampah.
Tindakan ini dilakukan, karena murid diduga tidak membersihkan tempat sampah di kelas mereka.
Akibat tindakannya yang dianggap berlebihan, para guru yang terlibat dalam insiden tersebut ditahan, sementara dua kepala sekolah diberhentikan.
Menurut China Press, dokter yang memeriksa para siswa mengungkapkan bahwa ada benda asing di perut mereka.
Bahkan ada benda asing di kotorannya, termasuk potongan kertas, potongan plastik dan bahkan kulit lengkeng.
Salah satu siswa, yang sedang berbaring di tempat tidur rumah sakit menceritakan rentetan kejadian.
Dia menyebut bahwa seorang guru pergi ke ruang kelas untuk memeriksa dan menemukan bahwa tempat sampah belum dikosongkan.
Guru itu kemudian marah dan memaksa sekitar 10 siswa untuk memakan sampah.
Para siswa melakukan apa yang diperintahkan guru, dan memberi tahu orang tua mereka karena takut dikeluarkan dari sekolah.
Baca Juga: Cara Membuat Ayam Bacem Enak dan Meresap Sampai ke Tulang, Ikuti 4 Tips Ini
Namun, sekolah menyangkal bahwa mereka memaksa para siswa untuk makan sampah, mengatakan bahwa para guru hanya memarahi para siswa.
Kasus ini masih dalam proses penyelidikan.
Dan diharapkan murid-murid bisa lekas pulih.
Source | : | tribunnews |
Penulis | : | Tazkiya |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR