SajianSedap.com - 5 kisah customer dapat driver ojol disabilitas ini sukses bikin mewek!
Nomor 3 malah hanya ambil order makanan dengan motor roda tiga.
Para driver ini membuktikan kalau disabilitas bukanlah halangan.
Buktinya mereka tetap bisa menghasilkan uang sekaligus membantu orang lain.
Ini dia para kisahnya.
1. Komunikasi Lewat Tepukan
Kita memang tidak bisa memilih driver yang akan menjemput kita.
Tapi kita bisa memilih untuk menghargai usahanya yang mau menjemput, apapun keadaannya.
Seperti ojol satu ini yang segera memberitahukan customernya kalau dirinya tuli.
Bahkan banyak yang salut padanya karena Ia tidak mau melawan arus meski itu adalah cara tercepat menjemput customernya.
Tidak hanya itu, customer ini tambah salut karena meski tuli, driver tersebut punya cara supaya perjalanan mereka nyaman.
Caranya adalah dengan menepuk salah satu pundaknya jika akan berbelok.
Peringatan itu terlihat jelas pada helmnya yang menghadap langsung pada penumpang.
Hal ini seakan mengingatkan kita kalau tidak ada hal yang tidak mungkin dilakukan di dunia ini.
2. Kendarai Motor Hanya dengan Satu Tangan
Kisah Kalis Mupriyanto sempat mencuri perhatian banyak orang.
Pasalnya, Ia dikenal piawai membawa motor hanya dengan satu tangan.
Ya, Kalis memang hanya memiliki tangan kiri, namun hal itu bukan jadi halangan baginya untuk mengantar penumpang ke mana pun.
Ia sudah mengakali motornya dengan memasang gas motor di sebelah kiri.
Tak jarang hal ini membuat ragu penumpangnya.
Tapi Kalis kemudian bisa meyakinkan penumpangnya kalau Ia akan mengantarnya dengan aman dan nyaman.
Selain jadi ojol, Kalis diketahui memiliki usaha parfum laundry dan sampo pencuci motor dan mobil.
3. Pernah Dibuang Kakaknya di Bandara
Banyak jalan menuju Roma.
Mungkin keyakinan ini juga yang membuat Andika Arisma semangat mengais rezeki meski tubuh bagian kanan mati atau tidak berfungsi akibat terkena penyakit campak.
Ia hanya hanya mengandalkan kaki dan tangan kiri untuk beraktivitas.
Ketika berjalan, Andika terlihat kesulitan karena kaki kanan bengkok dan tangan kanannya kaku dan tidak bisa digerakkan.
Sepanjang perjalanan hidupnya, Andika hidup sebatang kara sejak berusia 5 tahun.
Setelah kedua orangtuanya telah tiada, Andika dibawa oleh kakaknya dari Jawa ke Makassar dan ditinggalkan di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin.
Andika ditinggalkan sendirian di bandara dalam kondisi cacat fisik.
Artikel berlanjut setelah video berikut ini
Keterbatasan yang dimiliki Andika tidak mematahkan semangatnya untuk mengejar kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya menjadi seorang pengamen.
Dari hasil mengamennya selama puluhan tahun, Andika menabung dan membeli sebuah motor untuk bisa dipakai mencari nafkah.
Motor yang baru dibelinya itu terlebih dahulu harus dimodifikasi dari roda dua menjadi roda tiga.
Setiap hari, Andika hanya mendapat pesanan 2 hingga 3 penumpang.
Tak jarang, ketika mendapat orderan, calon penumpang membatalkannya setelah melihat kondisi fisik Andika yang cacat.
Makanya Andika kini hanya berfokus pada pesanan makanan dan mengantar barang.
Meski kerap mengalami kesulitan akibat kondisinya, namun hal itu tak lantas membuat Ia berhenti.
4. Semangat Antar Makanan dengan Kursi Roda
Terdengar tidak mungkin dan repot, tapi Sumaiyah binti Ghazali berhasil membuktikan kalau orang yang duduk di kursi roda juga bisa bekerja dalam bidang jasa.
Bukan mengantar orang dengan motor atau mobil, tapi Sumaiyah bekerja pada Grab spesifik hanya menerima order dan mengantar makanan.
Sama seperti proses pemesanan pada umumnya.
Sumaiyah nantinya akan menerima order lewat aplikasi, datang ke restoran yang dimaksud, mengambil makanan, lalu mengantarnya.
Namun karena tidak bisa mengendarai kendaraan, Ia pun ke mana-mana menggunakan transportasi umum.
Hanya saja yang jadi masalah adalah proses pengantaran tidak akan bisa secepat seperti jika mengendarai kendaraan pribadi.
Tak jarang hal ini pun jadi kendala untuknya.
Wanita 40 tahun ini pernah dikomplain pelanggan karena telat mengantarkan bubble tea yang dipesannya.
Namun begitu Ia sampai di depan pintu rumah si pemesan, orang itu langsung merasa malu dan malah merasa salut dengan usahanya.
Padahal keluarganya bukan dari kalangan ekonomi yang terlalu susah.
Adik-adiknya pun lahir dengan normal dan bisa mencari nafkah untuk keluarganya.
Tapi Ia berkata kalau Ia pun ingin bisa membelikan orang tuanya makanan.
5. Driver dengan Gerakan Lamban
Perhatian untuk SaSe Lovers, terutama untuk yang suka memakai jasa ojol.
Jika mendapat driver dengan nama ini, perhatikan kisah dari seseorang bernama Anita ini.
Soalnya driver ini agaknya terbatas dalam gerakan karena lamban dan tremor.
Ditambah sepertinya Ia kurang mengerti teknologi karena usia.
Hal ini tak jarang membuat banyak customer merasa geregetan sekaligus kesal karena harus menjelaskan banyak hal.
Tapi untuk yang satu ini, harap jadi perhatian khusus.
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Lena Astari |
KOMENTAR