Waktu SD sebelum berjualan bakpau, Dewi bahkan pernah bekerja mencari rongsokan bersama ibunya.
Dewi merupakan anak pertama dan mengaku memiliki beban untuk membuka jalan agar adik-adiknya bisa bersekolah.
"Adikku yang kedua perempuan tinggal di kampung. Sisanya laki-laki. (Adik) yang kelima sudah diangkat orang sebagai pancingan biar mereka punya anak," katanya.
Dewi pun mengaku tidak suka bermain karena menurutnya bisa belajar dan berjualan sudah cukup baginya.
"Enggak mau, enggak suka main. Sabtu-Minggu aku bantu-bantu bikin bakpau. Sorenya ya jualan lagi," ungkap Dewi.
Selain itu, sepengetahuannya belum pernah dirinya dan keluarga mendapatkan bantuan langsung dari pemerintah.
Justru, dia mendapatkan bantuan dari masjid di sekitar tempat tinggalnya.
Hebatnya, Dewi tidak merasa iri dengan anak sebayanya.
Ia tetap mensyukuri kehidupannya sekarang.
Dewi bahkan memiliki cita-cita menjadi penyayi suatu saat nanti, lo.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Farah Karsetia |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR