SajianSedap.com - SBY dan Ani Yudhoyono ternyata hidup susah saat awal-awal menikah.
Demi keluarga, SBY rela tahan lapar dan bawa pulang jatah makannya di TNI.
Ani Yudhoyono memang bukan anak sembarangan.
Baca Juga: Wow, Makan Oatmeal Saat Sahur Bisa Kenyang Lebih Lama!
Ia adalah putri dari Sarwo Edhie Wibowo, seorang Letnan Jenderal TNI dan tokoh militer berpengaruh di Indonesia.
Sarwo Edhie bahkan pernah ditunjuk menjadi Duta Besar Korea Selatan.
Jadi bisa dibilang, sejak kecil, Ani hidup berkecukupan.
Ia dan 6 orang saudaranya bahkan bisa menempuh pendidikan sampai ke luar negeri.
Namun, kisah lain terjadi saat Ani menikahi SBY yang waktu itu hanya seorang perwira TNI.
Gaji SBY setiap hari hanya Rp.52.500,00, sehingga Ani harus memutar otak supaya kebutuhan keluarganya bisa tercukupi.
Sampai Jual Es demi Beri Makan AHY dan Ibas
Melalui buku tentang Ani Yudhoyono semasa hidup berjudul Kepak Sayap Putri Prajurit yang ditulis Alberthiene Endah, istri SBY ini rupanya rela tidak meneruskan kuliah kedokteran yang ditempuhnya demi hidup sebagai istri prajurit.
Diceritakan, Ani untuk terus bisa hidup tanpa hanya mengandalkan gaji SBY yang kala itu berpangkat letnan satu dan menjadi komandan peleton mortir di Yonif Linud 330 di Bale Endah, Bandung, Ani pun memutuskan berjualan es mambo.
Modal es tersebut didapatkannya dari susu jatah SBY setiap bulannya.
Kebetulan, setiap parajurit TNI mendapatkan jatah susu kaleng setiap bulannya.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Susu kaleng beraneka rasa, mulai dari cokelat, jeruk, hingga stroberi tersebut diolahnya menjadi es bersama kakaknya yang juga istri seorang perwira TNI.
Untuk menambah uang belanja, ia menitipkan es tersebut kepada pembantunya bernama Mbak Titiek.
"Pembantu Mbak Titiek kebetulan bersekolah. Dialah yang kami titipi termos dan berjualan es mambo," ujar Ani Yudhoyono, dalam kutipan buku tersebut.
Gayung bersambut, es mambo yang dijual Ani Yudhoyono pun laris manis.
Lalu untuk apa uang dari hasil jualan es mambo itu?
Ternyata Ani menggunakannya untuk membeli makanan agar gizi AHY dan Ibas, sang putra terpenuhi.
Makannnya pun tak murah, lo.
Ani menggunakannnya untuk membeli telur, daging hingga ikan tuna yang tentu cukup mahal di masa itu.
Semuanya dilakukan supaya AHY dan Ibas bisa mendapatkan gizi yang baik dan tumbuh baik.
Baca Juga: Kenang Momen Buka Puasa Tahun lalu, Adik Ani Yudhoyono Unggah Ungkapan Pilu! Warganet Ikut Menangis
SBY pun Tahan Lapar demi Keluarganya
Tak hanya itu, pengorbanan juga dilakukan SBY.
Ada kalanya SBY mengambil jatah makanan tambahan berupa bubur kacang hijau yang lantas dibawanya pulang.
"Pak SBY tidak menyantapnya di kantor, melainkan disimpan untuk dibawa pulang.", tutur Ani.
Jatah bubur kacang hijau itu tentu saja tak banyak.
Ani pun tak kehabisan akal, supaya bubur kacang hijaunya jadi banyak dan bisa disantap keluarganya, Ia pun mengolahnya kembali.
"Sampai di rumah, biasanya saya olah kembali dengan santan, gula merah, dan pandan agar jumlahnya semakin banyak dan bisa disantap bersama keluarga," tambah Ani.
Ketika mendapatkan jatah telur rebus, SBY akan membawa pulang dan memberinya untuk Agus yang masih kecil.
Kadang, Ani tak kuasa menahan air matanya melihat perhatian sang suami untuk anak-anaknya.
Meski mengalami hidup kekurangan, Ani tak pernah meminta bantuan keuangan pada ayahnya yang notabene seorang jenderal.
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR