SajianSedap.com - Pelaku pengeroyokan Audrey sebut berniat kumpul-kumpul untuk masak seblak.
Bukannya merencanakan pemukulan.
Polisi akhirnya menetapkan tiga siswi SMA terduga pelaku pengeroyokan siswi SMP berinisial AD (14), siswi SMP di Kota Pontianak, sebagai tersangka, Rabu (10/4/2019).
Ketiganya masing-masing berinisial FZ alias LL (17), TR alias AR (17) dan NB alias EC (17).
Baca Juga : Upload Foto Olahan Quaker Oats dan Dapatkan Liburan Gratis ke Bangkok dan Malang!
Kapolresta Pontianak Kombes Pol Anwar Nasir mengatakan, penetapan tersangka dilakukan setelah penyidik memeriksa sejumlah saksi dan menerima hasil rekam medis dari Rumah Sakit Pro Medika Pontianak.
"Dalam pemeriksaan terhadap pelaku, mereka juga mengakui perbuatannya menganiaya korban," kata Anwar dalam konferensi pers yang digelar di Mapolresta Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu malam.
Menurut dia, ketiga tersangka dikenakan Pasal 80 Ayat 1 Undang-undang tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman penjara tiga tahun enam bulan.
"Kategori penganiayaan ringan sesuai dengan hasil visum yang dikeluarkan hari ini oleh Rumah Sakit Pro Medika Pontianak," ujarnya.
Dia menjelaskan, penganiayaan yang dilalukan pelaku tidak secara bersama-sama.
Tetapi bergiliran satu per satu di dua tempat berbeda.
Baca Juga : Trauma Jadi Korban Perundungan hingga Sulit Makan, Perilaku Audrey Berubah Setelah Disuapi Atta Halilintar
"Sehingga sesuai dengan sistem peradilan anak, bahwa ancaman hukuman di bawah 7 tahun akan dilakukan diversi," ungkapnya.
Selain itu, dalam setiap pemeriksaan, korban maupun pelaku juga didampingi orangtua, Bapas Pontianak dan KPPAD Kalbar.
"Kami tetap bekerja sama dengan lembaga perlindungan anak, baik korban maupun tersangka, kami atensi untuk melakukan perlindungan," ucapnya.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Sempat Berkelit dan Merasa Jadi Korban di Hadapan Media
Sebelum ditetapkan sebagai tersangka, para terduga pelaku pengeroyokan terhadap Audrey sempat menggelar konferensi pers pada Rabu (10/4/2019) sore.
Siswi SMA yang diduga pelaku penganiayaan Audrey tersebut memberikan klarifikasi atas berita beredar terkait kasus bully ini.
Satu di antara terduga pelaku penganiayaan Audrey meminta maaf atas perbuatan yang telah dilakukannya.
"Saya salah satu dari terduga pelaku 2 orang ini. Saya meminta maaf kepada korban dan keluarga korban," katanya dalam rekaman video konfrensi pers di Mapolresta Pontianak.
Terduga pelaku pengeroyokan Audrey mengaku jadi korban dan menyampaikan cerita berbeda terkait kasus penganiayaan siswi SMP di Pontianak tersebut.
"Dan kalian semua harus tahu di sini saya juga korban karena saya sekarang sudah di bully, dihina, dicaci, dimaki, dan diteror padahal kejadian tidak seperti itu," ujar satu di antara terduga pelaku.
Terduga pelaku menambahkan kejadian sebenarnya tidak seperti yang orang bicarakan saat ini.
Terduga mengatakan tidak ada penyekapan, tidak ada seretan, tidak ada menyiram secara bergiliran, tidak ada membenturkan korban ke aspal, apalagi untuk merusak keperawanannya.
Terduga menceritakan sangat terpukul dengan pemberitaan yang ada. Salah satu terduga lainnya menjelaskan ada suatu bentuk peleraian yang dilakukan.
"Pas saya sudah datang, mereka sudah berkelai dan saya sudah mencegah.
Kami takut jika melerai takut dituduh mengeroyok saya takut terjadi seperti itu, di sana ada tindakan peleraian," kata salah satu terduga lainnya.
Terduga pelaku merasa dituduh dan difitnah. Bahkan Instagramnya pun dihack.
"Saya ingin yang memfitnah, telah menyebarkan foto-foto saya dan yang telah nge-hack akun instagram saya, saya ingin dia minta maaf," ujar terduga pelaku.
Selain itu, salah seorang terduga juga mengatakan kalau benar mereka sempat berkumpul sebelum kejadian, tapi tujuannya murni untuk masak seblak.
Ia menampik, kalau pertemuan mereka dikatakan sebagai perencanaan untuk mengeroyok Audrey.
"Pengguna instagram, menyebarkan foto saya tanpa tahu yang sebenarnya dan main menuduh saya bahwa saya adalah pelaku pemukulan Audrey. Padahal itu adalah tidak benar."
"Dan saya dituduh atas penganiayaan berencana. Saat saya berkumpul di rumah teman saya tidak ada sama sekali rencana pemukulan Audrey. Saat saya berkumpul di rumah teman saya yang kami rencanakan adalah memasak seblak. Di saat itu saya tidak tahu apa, dan sama sekali tidak mengenal Audrey. Di sini saya hanya menonton dan melerai.", ucap salah satu terduga.
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR