SajianSedap.id - Maulid Nabi 2018 diperingati pada Selasa, 20 November ini dihiasi dengan berbagai makanan khas tradisi perayaan hari lahir Nabi Muhammad SAW yang unik dan variatif.
Makanan tradisi perayaan hari lahir Nabi Muhammad SAW alias Maulid Nabi 2018 berbeda-beda dari tiap daerah di Indonesia.
Perbedaan jenis makanan pada tradisi perayaan Maulid Nabi ini disebabkan karena adanya perbedaan tradisi dan budaya di wilayah Indonesia.
Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW diperingati setiap 12 Rabiul Awal dalam kalender Islam.
Tiap tahun biasanya umat muslim di dunia merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW dengan berbagai upacara dan tradisi.
Baca Juga : Resep Membuat Barongko, Kue Tradisional yang Bisa Dibuat dengan 3 Langkah Mudah Saja
Berbagai upacara dan tradisi digelar untuk memuliakan Nabi Muhammad SAW dan meningkatkan keimanan serta ketakwaan kepada Allah SWT.
Sedangkan makanan khas tradisi Maulid Nabi menjadi simbol keagamaan yang tak bisa dihindarkan.
Dilansir Grid.ID dari berbagai sumber, terdapat 8 jenis makanan khas tradisi Maulid Nabi 2018.
Berikut ini 7 jenis makanan tradisi Maulid Nabi yang ada di berbagai daerah Indonesia.
Baca Juga : Resep Membuat Timphan, Kue Tradisional Lembut Dan Nikmat Dengan Balutan Daun Pisang
1. Sumpil khas Kaliwungu
Seperti yang diwartakan kompas.com, masyarakat daerah Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah memiliki makanan tradisi bernama sumpil.
Menu sumpil biasanya hanya dibuat setiap menjelang peringatan Maulid Nabi saja.
Sumpil merupakan makanan berbahan dasar beras sejenis ketupat tetapi dibungkus daun bambu dan dibentuk limas segitiga.
Sumpil biasanya nikmat jika dimakan dengan sambal kelapa.
Sumpil merupakan makanan khas tradisi weh-wehan atau hantaran pada saat peringatan Maulid Nabi.
Baca Juga : Resep Membuat Bubur Ronde, Menu Sarapan Tradisional Yang Bikin Perut Kenyang
2. Gunungan, Jawa Tengah
Gunungan merupakan salah satu tradisi khas yang ada setiap peringatan Maulid Nabi.
Biasanya terdapat aneka buah dan sayur yang dibentuk layaknya gunung dan diarak lalu kemudian dibagi-bagikan.
Tak hanya buah dan sayur, kue tradisional hingga nasi kepal biasanya juga ada pada gunungan.
Baca Juga : Resep Membuat Bandrek, Minuman Hangat Tradisional Yang Cocok Disajikan Malam Ini
3. Nasi Tumpeng
Nasi tumpeng juga menjadi tradisi yang biasa ada pada peringatan Maulid Nabi.
Di Indonesia terdapat banyak jenis tumpeng salah satunya adalah tumpeng rasulan.
Tumpeng rasulan dibuat untuk peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Isi tumpeng ini banyak diadopsi menjadi "sega gurih" yang banyak dijual saat Sekaten.
Nasinya dibumbu gurih, ditambah ayam ingkung bumbu areh, lapapan, rambak, dan kedelai hitam goreng.
Baca Juga : Resep Membuat Semar Mendem Hijau, Kue Tradisional Yang Cocok Untuk Mengganjal Perut Lapar
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
4. Ampyang Maulid
Ampyang Maulid yang ada di Kudus, Jawa Tengah berbeda dengan makna ampyang di daerah lain.
Jika di wilayah lain seperti Wonogiri, ampyang merupakan kacang yang dimasak dengan gula Jawa, tetapi di Kudus tradisi ampyang maulid merupakan gunungan nasi kepal.
Seperti yang diwartakan tribunnews.com, nasi kepal tersebut berisi lauk dan sayuran yang dibungkus daun jati, dan dilengkapi dengan kerupuk ampyang atau kerupuk warna-warni khas Kudus.
5. Kuah Beulangong khas Aceh
Kuah Beulangong merupakan salah satu makanan khas Aceh diperingatan Maulid Nabi.
Kuah Beulangong merupakan kuah kari kambing yang dimasak dalam belanga berukuran besar alias beulangong.
Kuah beulangong terdiri dari daging kambing dicampur dengan nangka muda.
Namun di daerah lain ada juga yang mencampurkan pisang dan batang pisang.
Baca Juga : Resep Kue Tradisional: Nagasari Nangka, Kelembutannya Bikin Pagi Hari Jadi Ceria
6. Nasi Kebuli khas Betawi
Nasi kebuli biasa hadir disetiap peringatan Maulid Nabi atau pada acara tradisi lain di berbagai wilayah Indonesia.
Tak hanya di di Indonesia, di negara Malaysia dan beberapa kampung distrik Pahang dan Kuala Lipis juga sering menjadi menjadikan nasi kebuli sebagai makanan tradisi Maulid Nabi.
Baca Juga : Resep Kue Tradisional: Lapek Bugis, Kelembutannya Berpadu dengan Saus Gurih
7. Endog-endogan khas Banyuwangi
Di Banyuwangi terdapat makanan khas tradisi Maulid Nabi yaitu Endog-endogan.
Tradisi Endog-endogan merupakan acara mengarak bunga telur.
Telur itik rebus dihias dengan bunga kertas dan ornamen menarik lainnya, lalu ditancapkan di batang pisang.
Tradisi endog-endogan memiliki filosofi yang tinggi dari adanya lapisan pada telur.
Endog atau telur memiliki tiga lapisan, kulit telur, putih telur dan kuning telur.
Baca Juga : Resep Membuat Getuk Lapis Dua Rasa, Kue Tradisional Kesukaan Semua Orang
Kulit telur diibaratkan sebagai lambang keislaman sebagai identitas seorang muslim.
Putih telur, melambangkan keimanan, yang berarti seorang yang beragama Islam harus memiliki keimanan yakni mempercayai dan melaksanakan perintah Allah SWT.
Lalu kuning telur melambangkan keihsanan, dimana seorang Islam yang beriman akan memasrahkan diri dan ikhlas dengan semua ketentuan Allah SWT.
Baca Juga : Resep Membuat Biji Salak Greentea, Sarapan Tradisional Yang Pasti Disuka Seiisi Rumah
Source | : | grid.id |
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR