Bingung bagaimana mengolah daging kambing? 3 alternatif mengolah daging kambing selain sate ini tak kalah lezat.
Kambing kukus:
1. Kambing juga tak kalah enak jika dibuat pepes dengan penambahan bahan-bahan berempah seperti kayumanis, pekak, cengkeh, dan kapulaga.
2. Olahan kambing kukus juga bisa dibuat garang asam kambing. Kambing dilumuri bumbu dasar putih, tomat hijau, blimbing sayur dan kemangi. Kemudian dibungkus seperti botok.
3. Gadon? Mengapa tidak. Daging kambing pasti enak dibuat gadon. Gunakan bagian has dalam atau paha kambing yang telah digiling. Supaya empuk, tambahkan lemak kambing.
4. Kambing pun bisa diolah sebagai kudapan kukus. Bisa dibuat siomay ayam atau udang diganti dengan daging kambing giling.
Kambing goreng:
1. Kripik kambing, kambing diiris tipis melawan serat kemudian balur maizena. Goreng di dalam minyak panas di atas api kecil.
2. Empal kambing goreng. Ungkep kambing bersama bumbu dasar putih. Tambahkan bawang putih yang sudah dimemarkan, Goreng sampai matang.
3. Kambing goreng asam manis. Tidak hanya ayam atau ikan yang bisa digoreng tepung. Kambing pun bisa digoreng ala Kentucky sebelum disiram saus asam manis.
4. Bacem goreng kambing. Ungkep kambing di dalam campuran air kelapa. Goreng sebentar.
Kambing panggang/bakar
1. Tengkleng iga bakar. Tengkleng pun bisa kita modif. Ambil iga yang sudah dibumbui dengan bumbu tengkleng. Tambahkan kecap. Bakar sampai matang.
2. Iga kambing bakar madu. Ungkep iga kambing diungkep dalam campuran bawang bombay, kecap manis saus tiram, saus sambal dan madu. Lalu bakar .
3. Kambing panggang lada hitam. Lumuri daging has dalam kambing dengan campuran bombay, paprika, saus tiram, kecap manis, dan lada hitam. Bungkus dengan almunium foil. Oven hngga matang.
Tips:
1. Memilih kambing jangan yang baunya terlalu prengus. Biasanya kambing yang bau prengusnya tajam bertekstur keras.
2. Jika membuat sate, gunakan has dalam dan paha atas belakang supaya cepat empuk.
3. Jika ingin memasak jeroan kambing, rebus dahulu bersama daun pandan agar tidak bau sebelum diolah.
FOTO: DOK. SEDAP
KOMENTAR