Konferensi Asia Afrika atau KAA merupakan konferensi tingkat tinggi yang dihadiri oleh 89 negara peserta KAA yang akan berkumpul di Bandung. Sejak diselenggarakan pada tahun 1955, Bandung selalu menyuguhkan kuliner tradisional jawa barat yang sukses menjadi primadona di kalangan delegasi KAA. Apa saja kuliner tersebut? Berikut informasinya untuk Anda
1. Bandrek
Bandrek merupakan minuman yang terbuat dari jahe dan gula merah yang biasa disajikan pada malam hari atau ketika udara sedang dingin. Minuman inilah yang melegenda sejak penyajiannya dalam KAA tahun 1955.
2. Bajigur
Sama seperti bandrek, bajigur juga berfungsi untuk menghangatkan tubuh. Bajigur juga pernah disajikan pada KAA tahun 1955. Bedanya dengan bandrek, bahan utama bajigur merupakan gula aren dan santan yang dicampur dengan jahe, garam dan bubuk vanili
3. Colenak
Singkatan dari dicocol enak. Bahan utamanya merupakan tape atau yang biasa dikenal dengan peuyeum. Peuyeum untuk colenak biasanya dibakar dan disajikan dengan parutan kelapa yang disiram gula merah sebagai cocolan. Sayang dalam KAA tahun 2015 colenak terancam tidak lagi disajikan karena dianggap dapat membuat delegasi sakit perut.
4. Surabi
Surabi atau yang biasa disebut juga dengan serabi merupakan makanan khas di beberapa daerah di Indonesia. Bahan utamanya adalah tepung beras yang dicampur santan dan dimasak di atas wadah yang terbuat dari tanah liat. Cocok sekali untuk dijadikan kudapan ketika delegasi sedang coffee break.
5. Dadar Gulung
Untuk membuat kulit dadar gulung Anda memerlukan tepung terigu, santan dan telur. Isiannya sekarang sudah bermacam-macam, tetapi tidak ada yang dapat menggantikan posisi parutan kelapa muda yang dicampur gula merah atau yang biasa juga disebut dengan unti kelapa.
Dalam KAA tahun 1955 sendiri, delegasi KAA didampingi oleh gadis-gadis yang bertugas untuk menjelaskan mengenai kuliner tradisional khas Jawa Barat yang disuguhkan.
7 Buah yang Ampuh Menurunkan Tekanan Darah Tinggi Salah Satunya Jadi Menu Sarapan
KOMENTAR