Sore hari di kota Ngawi terasa semarak dengan aneka camilan kecil nan khas. Di Ngawi, ada camilan yang hanya muncul di sore hari, yaitu ketan intip. Dalam bahasa jawa, ‘intip’ biasanya merujuk pada kerak nasi yang mengeras di bagian dasar panci. Sedangkan ketan intip memiliki sedikit persamaan. Bedanya, kerak pada ketan dihasilkan dari pemanggangan.
Sajian ketan intip menyajikan ketan yang sudah dikukus dan ditumbuk menjadi lembut, kemudian dicetak berbentuk persegi. Nah, ketan inilah yang dipotong-potong kotak, kemudian dipanggang hingga permukaannya berkerak. “Inilah yang disebut intip,” jelas Bu Sulis (40), pedagang ketan intip di salah satu sudut Alun-alun Ngawi.
Ketan intip yang sudah dibakar, lalu diberi taburan kelapa parut yang sudah dikukus, kedelai bubuk, gula merah, kemudian ditutup dengan sebuah ketan bakar kembali. Rasanya gurih, legit, dan manis. Setangkup ketan intip ini dibanderol dengan harga Rp 5 ribu dan cukup mengenyangkan.
Bu Sulis sudah 13 tahun berjualan di kedai sederhananya. Selain ketan intip, ia juga menawarkan tahu petis yang tak kalah enak. Harganya cukup Rp 500 saja per buah.
Kedai lesehan ini buka sore hari, mulai pukul 16.00 – 22.00
Ketan Intip Bu Sulis
Alun-alun kota Ngawi
Jl. Jaksa Agung Suprapto (Depan Telkom)
Telp. 085334457566
KOMENTAR