Selama ini yangko dikenal sebagai oleh-oleh khas Magelang dan sekitarnya. Biasanya, kue kenyal
dan manis ini berbentuk kotak kecil dan dijual dalam boks. Namun kini ada kue yangko yang
penampilannya jauh berbeda, yaitu digulung sehingga berbentuk lonjoran. Namanya Yangkomochi. Seperti apa rasanya? Yuk, kita cicipi.
Keistimewaan Yangkomochi terletak pada bentuknya yang mirip bolu gulung. Adonan yangko
yang biasanya dipotong kotak-kotak justru dibiarkan melebar, kemudian diberi kacang tanah manis dibagian dalamnya, kemudian digulung layaknya membuat bolu gulung. Saat disantap, mengingatkan kita pada kue mochi yang kenyal dan berisi kacang. “Karena itulah kami namakan Yangkomochi,” jelas Erykha Martyana (33), dan Suyati (30), pemilik Yangkomochi.
Kedua wanita ini menjamin jika Yangkomochi bakal menggoyang lidah para penggemar yangko.
“Banyak pembeli yang berkata enak dan menyukai sajian yangko gaya baru ini,” imbuh Erykha.
Segulung Yangkomochi rata-rata memiliki panjang mencapai 30 - 32 sentimeter, dan memiliki
garis tengahnya kira-kira 5 sentimeter. Setiap lonjor menawarkan kelezatan Yangkomochi seberat 600 gram.
Kelezatannya satu lonjor Yangkomochi bisa Anda tebus dengan harga Rp 15 ribu. Setiap lonjor
bisa diiris-iris hingga menghasilkan 15 - 20 potong yangko yang berbentuk lingkaran. Hm.. kenyal dan manis!
METODE TRADISIONAL
Apa keistimewaan Yangkomochi ini dibandingkan yangko jenis lainnya? Suyati yang menangani
bagian produksi mengutarakan, produksi yangko ini memiliki teknik khusus. Misalnya untuk
pembakaran, ia masih mengandalkan tungku tradisional dari batu, dan menggunakan bahan bakar kayu buah atau sabut kelapa.
Untuk membuat adonan yangko pun tanpa mesin atau mikser khusus. Semuanya mengandalkan
kekuatan dan kecepatan tangan untuk mencampurkan bahan adonan seperti tepung ketan, air gula dan lelehan margarin. Suyati menambahkan garam dan sedikit bubuk vanili, kemudian mengaduknya secara telaten hingga tercampur rata.
Setelah itu, adonan yangko diambil dengan mangkuk takar, dan disebarkan di atas selembar daun
pisang yang sudah dipanaskan dalam dandang. Adonan kemudian dipanggang selama kira-kira 10 menit hingga adonan kulit yangko matang dan teksturnya padat.
Setelah matang, adonan kulit yangko dilepaskan dari daun pisang dan menyebarkan aroma harum
khas daun pisang. Setelah itu Suyati menyiapkan isi yangko yang terdiri dari kacang tanah sangrai yang sudah ditumbuk kasar dengan gula halus. Kacang manis ini kemudian ditaburkan merata di atas adonan yangko, kemudian digulung dalam keadaan masih panas.
Menggulung yangko juga bukan perkara mudah karena setiap gulungan harus dipadatkan agar isi
yangko bisa tidak berantakan. “Saat digulung, kulitnya harus masih dalam keadaan panas sehingga butuh ketelatenan dan kecekatan tangan,” sambung Erykha.
Sejak dipasarkan November 2011 lalu, Yangkomochi mendapat sambutan yang baik dari warga
Magelang, dan bahkan sudah dibawa hingga ke Jabodetabek, Batam, Irian, hingga Singapura dan
Malaysia. Saat ini produksi Yangkomochi mencapai 75 - 100 lonjor setiap hari. Yuk, kita cobain legitnya dan kenyalnya mochi gulung Yangkomochi.
Yangkomochi
Desa Jetis, Kel. Tampir, Kec. Candimulyo Magelang, Jawa Tengah
Telp 081281927544
KOMENTAR