SajianSedap.com - Datang bulan memang dialami wanita setiap bulan.
Tapi, berapa banyak wanita yang tahu berapa sering pembalut harus diganti dalam sehari?
Berapa lama maksimal penggunaaan pembalut sebelum diganti?
Nah, masih banyak yang gak tahu kan?
Padahal, penggunaan pembalut yang salah bisa berakibat buruk pada Miss V, lo.
Jangan kaget kalau bahkan penyakit bisa bersarang di alat kelamin.
Yuk, simak bersama penjelasannya.
Berapa Lama Pembalut Harus Diganti?
Sayang banget banyak wanita masih sering mengabaikan kebersihan pembalut.
Banyak perempuan masih kurang mengerti kapan harus mengganti pembalut.
Padahal, sudah sering dibahas waktu maksimal menggunakan pembalut, lo.
Jadi, kapan waktu terbaik untuk mengganti pembalut?
Melansir Boldsky, hal ini tergantung dari darah yang dikeluarkan perempuan sendiri.
Sebab perempuan memiliki jumlah darah yang berbeda-beda setiap menstruasi.
Semakin banyak darah yang kamu keluarkan, tentu makin banyak juga pembalut yang digunakan.
Di hari awal menstruasi, ada baiknya kamu mengganti pembalut setiap dua jam sekali.
Sedangkan di hari ketika darah sudah mulai menipis, ada baiknya mengganti setiap 4 jam.
Jangan pernah menunda-nunda mengganti pembalut apalagi sampai seharian.
Hal ini bisa membuat bakteri bersarang di sana dan bisa berbahaya bagi kesehatan organ intim.
Salah satunya adalah munculnya jamur di organ intim, lo.
Jamur ini bisa membuat gangguan di Miss V sampai menimbulkan rasa gatal berkepanjangan.
Serem banget kan?
Selain sering mengganti pembalut, ada beberapa hal terkait kebersihan menstruasi yang wajib kamu tahu, yakni:
1. Pilih pembalut dengan daya serap tinggi dan tidak mengandung pewangi
2. Pastikan mencuci tangan sebelum dan setelah mengganti pembalut
3. Bersihkan organ intim secara teratur saat mengganti pembalut
4. Menggunakan celana dalam yang menyerap keringat dan menggantinya minimal dua kali sehari
Waspadai Sindrom Syok Toksik
Penggunakan pembalut yang tidak higienis dapat meningkatkan risiko sindrom syok toksik. K
Kendati langka, namun penyakit ini berbahaya.
Melansir Verywell Health, bakteri dapat tumbuh pada pembalut atau tampon yang tak kunjung diganti.
Lebih lama pembalut digunakan, bakteri yang berkembang di sana semakin banyak.
Bakteri tersebut dapat masuk ke dalam tubuh melalui vagina.
Lalu menyerang aliran darah, melepaskan racun, dan menyebabkan penyakit yang berdampak fatal.
Bakteri yang berpotensi fatal terkait sindrom syok toksik menstruasi adalah jenis Staphylococcus aureus atau streptococcus grup A.
Setiap wanita yang sedang haid perlu memahami gejala sindrom syok toksik.
Gejala penyakit ini umumnya muncul dalam waktu tiga sampai empat hari sejak haid dimulai.
Tanda dan gejalanya antara lain:
- Demam, terkadang sampai menggigil
- Detak jantung cepat
- Tekanan darah rendah, terkadang sampai pusing saat berdiri setelah duduk
- Kulit berubah warna seperti terbakar sinar matahari
- Muncul kemerahan pada jaringan mulut, mata, atau vagina
Baca Juga: Cara Membuat Ramuan Pelancar Menstruasi, Cocok untuk Wanita yang Sering Telat Datang Bulan
Gejala sindrom syok toksik yang kurang umum lainnya yakni muntah, diare, dan nyeri otot.
Jika wanita mengalami gejala di atas saat haid, segera dapatkan perawatan medis.
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR